Kamis, 28 Februari 2013

The Diary of Pelantara (9)


Day 11: Minggu, 24 Februari 2013

Ini adalah hari terakhir dari sebagian besar kami. Anak-anak Undiksha sudah banyak yang pulang ke Singaraja. Sementara anak-anak Genbi Jogja Solo yang berencana naik bis harus bersiap-siap karena bis Bali – Jogja akan berangkat pukul 14.30 dari terminal Ubung. Ya sudah, pagi ini kami gunakan full untuk istirahat dan packing. Anak Genbi yang masih akan menginap malam ini hanya tinggal saya dan Hurin. Tapi baik banget anak-anak Bali ini. Dede, Bli Yudi, dan Adrin masih mau menemani kami dan bersedia mengantar kami ke bandara esok hari.


Oya, saya juga sempat telepon Khairi, minta izin pamit pulang. Kemarin waktu masih di Lombok, saya tidak sempat berpamitan dengannya karena ada angin kencang itu. Dia bilang, sebenarnya mau memberi saya sesuatu, tapi gapapa. Dia juga bilang kalau nanti Cipuk ke Lombok lagi, mau diajak jalan-jalan ke Sumbawa sampai di Bima, sekalian bareng Pak Pembinanya yang kemarin bercerita tentang Putri Mandalika, hehe. Bye, Khairi! I'll miss you!

Pukul 13.00, mobil travel penjemput sudah datang. 14 orang Genbi Jogja-Solo pun berangkat. Daag.. Ketemu lagi di Jogja dan Solo!
ki-ka: Dewa (UNS), Akang Oki (UIN), Uda Budi (UIN)
Setelah mereka ber-14 pergi, hotel rasanya sepi. Masih terngiang canda tawa mereka. Banyolan Sunda ala Akang Oki dan Ana, kepolosan Novan, keunyuan Dewa, dsb. Kini di hotel hanya tersisa saya, Hurin, Dede, Bli Bayu, dan Adrin. Ya sudah, daripada nganggur, ayo lanjutkan trip! Kuta beach Bali!

Kami berangkat ke Kuta motoran saja. Saya heran, di Bali, untuk yang mengenakan jilbab atau udeng Bali tidak wajib pake helm, loh! Sama seperti di Jogja, yang memakai blangkon juga tidak wajib pake helm. Hal ini disebabkan budaya toleransi antarumat beragama di Bali tinggi. Hukum agama mengalahkan hukum negara. Satu sisi sih bagus, tapi tetap harus hati-hati ya. Jilbab dan udeng itu tipis, tidak bisa melindungi otak di dalam tempurung kepala. Helm ber-SNI tetap pelindung kepala yang aman.

Sebelum ke Kuta, kami mampir dulu ke Bandara Ngurah Rai untuk menukarkan tiket pesawat Hurin. Hurin dipesankan tiket Citilink oleh temannya, tapi yang dikirimkan ke email itu bukan tiket, tapi hanya bukti pembayaran melalui BCA.

Alhamdulillah, targetku tercapai. Menjelajah 2 Kuta dalam sekali perjalanan, yaitu Kuta Lombok dan Kuta Bali. Sore ini, Kuta Bali cukup ramai. Mungkin tujuan semua pengunjung sama: menanti sunset.
Bersama Hurin, Genbi UGM

ki-ka: Dede, Cipuk, Adrin, Bli Yudi
Hari mulai gelap, kami pun beranjak ke Beachwalk, sekedar walking-walking, hehe. 


Beachwalk

Hard Rock Cafe
 Rencana makan ayam betutu juga gagal lagi. Hujan gerimis turun. Kami takut kemalaman pulang sampai hotel karena kehujanan. Akhirnya, kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Makan malam kami unik, nasi jinggo. Satu porsinya sangat mini, persis seperti nasi kucing di angkringan Jogja. Siap-siap, Cipuk. Kamu besok take off jam 06.00 loh! Karena takut bangun kesiangan, kami book satu kamar lagi untuk Dede, Bli Yudi, dan Adrin agar bisa berangkat dari hotel sebelum shubuh.
Jangan lewatkan, kisah paling mengharukan. The Diary of Pelantara (10). Klik:
http://cipukoya.blogspot.com/2013/02/the-diary-of-pelantara-10.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar