Minggu, 24 Mei 2015

Kupas Tuntas "Jumong: The Book of the Three Hans" (Bag. 3)



Kisah Cinta

Drama tanpa kisah cinta itu seperti sayur tanpa garam hehe. Kisah cinta yang paling utama dalam serial ini adalah kisah cinta antara Jumong dan So Seo No. Namun, serial ini tidak terlalu menjadikan kisah cinta mereka sebagai center point. Bandingkan dengan sageuk lain seperti “Empress Ki” atau “The Moon that Embraces the Sun” yang bisa disebut ‘kisah cinta berkostum Joseon’. Meskipun begitu, kisah cinta Jumong dan So Seo No tetap bisa membuat kita boros tissue.

Jumong bertemu So Seo No pertama kali ketika dia masih lemah dan pengecut sedangkan So Seo No telah dibekali dengan ilmu bela diri. Jumong berhutang budi pada So Seo No karena telah menyelamatkannya dari kubangan lumpur. Jumong menyelamatkan So Seo No ketika diculik oleh Do Chi. Saat itu So Seo No belum tahu jika Jumong adalah Pangeran Buyeo, namun bibit cinta sudah ada di hatinya. Ketika Klan Gyehru mulai tinggal di Buyeo untuk urusan dagang, So Seo No ingin bertemu dengan Jumong di istana. Namun, dia justru bertemu dengan Daeso. Sejak itu, Daeso mulai mengejar So Seo No.
So Seo No dijamu oleh Kerajaan Buyeo
Persahabatan Jumong dan So Seo No terus berlanjut. Pada saat Buyeo krisis garam, Jumong mengajak grup dagang Gyehru untuk pergi ke gunung Go-San yang ajaib, penghasil garam. So Seo No memimpin rombongan. Mereka berhasil membawa berita baik bahwa Buyeo tidak akan krisis garam karena stok garam dari Gunung Go-San sangat melimpah. Raja Geumwa menjamu Jumong dan So Seo No.
Lady Yuhwa memberikan cincin kepada Jumong yang harus dia berikan pada wanita yang dicintainya. Cincin itu adalah cincin pemberian Hae Mo Su saat melamar Yuhwa. Sebelum Jumong memulai ekspedisi selanjutnya, Jumong memberikan cincin yg masih berkalung tali tersebut kepada So Seo No. Dia berkata: “although I’m going to leave temporarily, but in my heart, I want to hand this to you before I leave. I’m leaving, but I leave a part of my heart with you. Miss, right now, everything that I have believed in has been shaken and I’m trying to come to terms with it. This is not something that can be resolved with help from others. It is just that I need some time. Just the thought that you are thinking of me and watching over me, is a great comfort to me.” So Seo No menjawab, “You say that you leave a part of your heart behind, but I’ll take it as you leave your whole entire heart. I will cherish it forever.
Jumong pun pergi dan bertemu para tawanan perang Gojoseon. Secara kebetulan, Jumong bertemu dengan So Seo No di Hyeon To. Cincinnya sudah dipakai So Seo No. Jumong berpesan pada So Seo No bahwa dia akan pergi ke JimBoon dan ImDoon selama 2 bulan. So Seo No menjawab, “I am not at ease with just the piece of your heart that you have given to me. Be careful.” Mereka pun berpelukan. Tiba-tiba Mari datang memberi tahu bahwa Bangsa Han sedang mengejar mereka. So Seo No pun memberikan kuda-kudanya untuk Jumong dan Mari, Hyeoppo, Ohyi.
Pada saat mempersiapkan perang dengan Bangsa Han, seistana Buyeo sibuk. So Seo No datang menyemangati Jumong. Klan Gyehru akan membantu menyuplai kebutuhan perang. Namun Jumong melarangnya karena tidak ingin membahayakan So Seo No. So Seo No berkata, “ I can’t send you off to the battlefield and worry myself sick in here. Not only am I going for your sake, but it’s for my sake as well. I might die from an aching heart while waiting for you.” Mereka pun berpelukan. *pasang emote kacamata love <3 .="" span="" style="color: black;"> Daeso melihat mereka dengan rasa cemburu.

Perang pun dimulai. Dalam perjalanan menyuplai kebutuhan perang, rombongan So Seo No ditahan oleh pasukan Song Yang karena dendam. Strategi perang Jumong sedikit diubah untuk menyelamatkan So Seo No. Daeso juga mengetahui hal itu dan mengirimkan pasukannya untuk menyelamatkan So Seo No. Jumong berhasil menyelamatkan So Seo No dan kembali ke istana. Perang dilanjutkan. Daeso berkhianat, Jumong dinyatakan hilang dan mati setelah membunuh Gubernur JimBoon. So Seo No sedih bukan kepalang seperti orang stress.
So Seo No stress karena Jumong dikira tewas
 Daeso semakin bebas mendekati So Seo No karena Jumong tidak ada. Daeso mengancam akan menghancurkan Klan Gyehru jika So Seo No menolak lamarannya untuk dijadikan selir. So Seo tetap tidak mau. Akhirnya, So Seo No meminta Woo Tae menikahinya. Dengan demikian, Daeso tidak bisa mengganggunya lagi. Sebenarnya, So Seo No masih mencintai Jumong tetapi akan berusaha melupakannya. Ini adalah pilihan yang sangat sulit bagi So Seo No. Daripada menikah dengan orang jahat seperti Daeso, lebih baik menikah dengan Woo Tae. Keadaan Gyehru semakin menderita setelah So Seo No menolak Daeso. Bahkan, Yuntabal dijebloskan ke penjara. So Seo No menemui Lady Yuhwa di istana sambil berpamitan. Mereka bercerita tentang Jumong.
Jumong diselamatkan oleh Klan Hanbaek. Hanya Yesoya yang selamat dari pembantaian klannya kemudian dibawa ke istana Buyeo. Lady Yuhwa menyarankan Jumong untuk menikahi Yesoya dan melupakan So Seo No. Bagaimanapun, Jumong harus berkeluarga dan memiliki keturunan. Jumong dan Yesoya pun menikah. So Seo No hadir dalam pernikahan mereka, memandang mereka dengan raut muka yang sedih. Seandainya So Seo No mau bersabar sebentar menunggu Jumong datang... T_T Seriously, I hate this scene!
Saat Jumong melarikan para tawanan perang Gojoseon untuk dijadikan Damul Army, Jumong gagal membawa Yesoya dan Yuri. Mereka dinyatakan tewas saat mencoba melarikan diri. Woo Tae suami So Seo No juga tewas. Kemudian, ketika akan memilih raja pertama Goguryeo, pihak Jolbon menginginkan So Seo No menjadi ratu, meskipun So Seo No sendiri menginginkan Jumong menjadi raja. Adapun pihak Damul Army menginginkan Jumong menjadi raja meskipun Jumong tidak bersedia. Jumong dan So Seo No bukanlah orang yang haus kekuasaan. Yuntabal menyarankan untuk menikahkan Jumong dan So Seo No supaya adil. Maka, mereka pun menikah dan menjadi raja dan ratu pertama Goguryeo. Bayangkan, kesabaran cinta mereka benar-benar diuji! Saat pernikahan mereka, ternyata Yesoya dan Yuri datang. Yesoya mengalah, asalkan mimpi Jumong untuk mendirikan kerajaan baru bersama tawanan perang Gojoseon terwujud.
15 tahun kemudian, terungkap bahwa Yuri adalah anak kandung Jumong yang dikabarkan menghilang. Selama ini, Yesoya dan Yuri hidup menderita. Yesoya dan Yuri pun dibawa ke istana Goguryeo. Bagaimana perasaan So Seo No? Kalo ada versi sinetron Indonesia sih, pasti So Seo No berusaha menyingkirkan Yesoya karena telah mengganggu kemesraannya dengan Jumong. Ternyata tidak. So Seo No justru mengalah. Dia tetap menyadari, meskipun dia adalah cinta pertama Jumong, dia tetaplah istri kedua. Jleb! Aku ra kuat bagian iki! Dia justru memberikan kursi ratu kepada Yesoya dan kursi putra mahkota kepada Yuri. So Seo No juga tetap merawat Yesoya yang sakit. Hal inilah yang membuat Pangeran Biryu dipengaruhi oleh Chae Ryeong dan Yang Tak untuk membunuh Jumong.
So Seo No memilih untuk meninggalkan Goguryeo bersama Pangeran Biryu dan Pangeran Onjo. Yang dikatakan oleh So Seo No kepada Yesoya sebelum berpamitan adalah, “I’m not leaving because of you and Prince Yuri. I heard that you came to Goguryeo a long time ago to meet His Majesty, but left for the unity of Goguryeo when you saw my wedding. It pains me to think that you’ve lived in suffering for many years because of me. I can now leave in peace because you’re by His Majesty’s side. Please stand by His Majesty.Hwaaa... Jumong bersyukur banget punya 2 istri yang sama-sama baik.
So Seo No berpamitan pada Yesoya
So Seo No pun berpisah dengan Jumong dan seluruh Goguryeo. Saat berpamitan, Jumong memberikan So Seo No tentara elit yang akan melindunginya, juga Mo Pal Mo, pembuat pedang yang merupakan tulang punggung kerajaan. Saat rombongan So Seo No meninggalkan Goguryeo, Jumong mengejar mereka dari kejauhan sambil memegangi dada sebelah kiri bagian hati. Hatinya terluka akibat perang dengan Bangsa Han, tetapi ada yang lebih membuat hatinya sakit: harus berpisah dengan cinta pertamanya, So Seo No. Tissue mana tissue?? Kenapa sih ending cinta mereka harus begini amat? Ya mau gimana lagi, emang sejarahnya begitu. Kalau So Seo No tidak meninggalkan Goguryeo, kerajaan besar Baekje tidak akan pernah ada.
Hae Mo Su menyelamatkan Pangeran Geumwa
Kisah cinta lain yang tidak kalah menarik adalah kisah cinta antara Geumwa, Yuhwa, dan Hae Mo Su. Geumwa dan Hae Mo Su berteman baik bagaikan satu tubuh. Geumwa sebenarnya mencintai Yuhwa sejak pertama kali bertemu. Namun, karena Yuhwa lebih memilih Hae Mo Su, Geumwa merelakannya. Dia curhat pada Yeo Mi Eul, “It seems I’m unable to win Miss Yuhwa’s heart. Her heart belongs to Hae Mo Su already. If that man weren’t Hae Mo Su, but someone else, I would’ve fought him to my death. But since it’s Hae Mo Su, everything is different. For him, I am willing to give up everything. Including the woman I love. In order to be together with Hae Mo Su, in order to defeat Han Nation, I am willing to give up my life.”
Setelah Hae Mo Su dinyatakan tewas, siapapun pasti akan berniat membunuh keturunan Hae Mo Su. Maka, Geumwa menyelamatkan Yuhwa. Geumwa dengan setia menunggu Yuhwa melahirkan Jumong kemudian mengajak mereka ke istana Buyeo. Dia menjadikan Yuhwa istri kedua atau selir dan Jumong sebagai anaknya. 20 tahun kemudian, ketika Hae Mo Su hadir kembali, Geumwa mempersilakan Yuhwa untuk bertemu dengan Hae Mo Su dan hidup bersamanya. Sayangnya, anak kandung Geumwa, yaitu Daeso dan Youngpo membunuh Hae Mo Su.
Yuhwa berhutang budi pada Geumwa yang telah melindunginya. Ketika Geumwa tidak sadarkan diri akibat perang, Yuhwa tetap setia mendampingi Geumwa hingga sembuh. Ketika istana Buyeo dikuasai oleh Daeso dan sekutu-sekutunya, orang-orang baik di istana Buyeo bersiap meninggalkan Buyeo untuk bergabung dengan Jumong mendirikan kerajaan baru. Yuhwa memilih untuk tetap tinggal di Buyeo karena merasa bahwa Raja Geumwa tidak memiliki siapa-siapa lagi.
Namun, keadaan berkata lain ketika Geumwa menyetujui syarat yang diberikan oleh perdana menterinya, salah satunya memerangi Jumong. Yuhwa memilih untuk bergabung dengan Jumong hingga akhirnya Geumwa membunuhnya. Setelah membunuh Yuhwa, Geumwa menyesal luar biasa. Sebagai penghormatan, dia menyimpan abu jenazah Yuhwa di Mt. Shijo. Padahal, tempat itu hanya dipergunakan untuk menyimpan abu raja dan ratu. Maka, Ratu Wonhu marah karena merasa posisinya sebagai ratu telah digeser oleh seorang selir.
Kisah cinta dalam serial ini cukup aman untuk ditonton oleh semua umur karena tidak ada adegan dewasa. Hal ini justru membuat kisah cinta mereka semakin so sweet
Selanjutnya, tokoh-tokoh penting dalam serial ini. Klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar