Day 9: Jumat, 22 Februari 2013
Tepat pukul 6.30, peluit panjang
KRI dibunyikan, tanda waktu istirahat malam sudah selesai. Saatnya untuk
beraktivitas. Saya bingung antara mau mandi atau tidak, soalnya ilfeel sama
kamar mandinya. Ya sudah, yang penting cuci muka dan gosok gigi aja sudah,
hehe. Setelah itu kami sarapan. Apa menu sarapan pagi? Telur. Alhamdulillah,
tetap harus bersyukur.
Setelah sarapan, saya ‘ngisis’
sebentar di deck heli, mencari udara segar pagi ini sambil melihat pemandangan
Gunung Rinjani yang gagah di seberang sana. Saya dapat kabar bahwa ternyata
kapal ini baru mulai berlayar jam 3 dini hari tadi, dan sekarang baru sampai di
sebelah utaranya Pulau Lombok, yaitu Laut Flores. Rute kepulangan ini berbeda
dengan rute saat berangkat. Saat berangkat, kami melalui sebelah selatan Pulau
Lombok. Namun pulangnya, kami melalui sebelah utara Pulau Lombok.
Bosen juga di heli deck. Akhirnya
saya dan Dede pindah ke haluan depan. Kemudian, kami bersama sebagian besar
anak-anak Genbi rapat kecil di haluan depan ini. Kami membicarakan tentang
rencana kepulangan menuju Jogja dan plesir
keliling Bali. Saya dan Hurin sudah booking
tiket pesawat, jadi tidak perlu khawatir. Sementara, teman-teman yang lain
ingin naik bis. Setelah rapat, banyak yang merasakan mual dan pusing. Mereka
pun kembali ke kamar. Memang, ombak kali ini lebih besar daripada saat
berangkat. Akhirnya, beberapa dari kami muntah-muntah. Bahkan, saya juga
mendengar kabar bahwa ada juga koAL yang muntah. Loh, bukannya sudah biasa di
KRI ya? Hehe
Tapi saya ingin tetap di haluan
depan ini, ditemani oleh Dede, Akang Oki, Bli Aji, Bli Yudi, Diah, dan Shiva.
Alhamdulillah saya tidak merasa mual. Saya sangat menikmati perjalanan pulang
ini. Saya rasakan setiap angin laut yang berhembus, saya perhatikan Pulau
Lombok di seberang sana yang semakin terlihat kecil. Eh, lihat! Itu ada tiga “gundukan
tanah”. Pulau apakah itu? Ternyata itu adalah gugusan Pulau Gili Trawangan,
Gili Meno, dan Gili Air. Wah, itu adalah pulau impian saya. Kapten, mampir Gili Trawangan, please!! Sayangnya, Cuma lewat, hehe. Suatu saat nanti
saya ingin ke sana. Berkeliling pulau naik sepeda, atau menikmati keindahan
bawah laut dengan snorkeling.
Subhanallah! |
Rasanya mata ini susah beranjak
dari laut. Subhanallah, dzikir dalam hati tak pernah berhenti. Betapa indah
ciptaan-Nya. Makanya, saya tidak ingin menghabiskan pagi ini di kamar.
Kesempatan langka bisa menikmati pagi ini di haluan depan KRI Surabaya. Saya
pun bilang ke Dede dkk: “Sumpah, aku jatuh cinta sama laut”. Suatu saat, saya
pengen berlayar lagi! Kalau ada Pelantara III, boleh nggak ya ikut lagi?
Waktu sudah menunjukkan hampir
pukul 11.00. Haluan depan semakin panas terpapar sinar matahari. Kami pun masuk
ke deck masing-masing dan makan siang dengan menu: ayam. Karena ini adalah hari
Jumat, maka bagi yang laki-laki harus menunaikan shalat Jumat di heli deck.
Pukul 16.00, KRI sudah merapat di
Pelabuhan Benoa Bali. Genbi turun di sini. Adapun kontingen lain belum turun
karena masih ada kegiatan. Untuk kontingen Bali, mereka belum diperbolehkan
turun. Adapaun kontingen lain baru debarkasi di Surabaya.
Bis penjemput dari BI sudah
menunggu kami di pinggir dermaga. Sebelum meninggalkan KRI, kami berpamitan dengan
para ABK, terutama Kak Eben, Kak Faizal, Kak Holand yang sudah membimbing kami.
Terimakasih atas segala pelajaran dan pengalaman yang telah diberikan. Maaf sudah merepotkan di KRI. Kami
sempatkan untuk foto bersama. Dan sedihnya, kami harus berpamitan dengan anak
Undiksha yang kemungkinan besok tidak bisa ikut plesir, seperti Tara, Bayu, dan Olif. Kasihan Tara, sejak di
perkemahan sakit panas. Semoga cepat sembuh, Bli.
Betapa gagahnya kapal ini |
Bli Tara, Genbi Undiksha |
Tujuan kami selanjutnya adalah
Hotel Dermawan, seperti saat kami menginap seminggu yang lalu. Di dalam bis, canda-tawa
pun terlontar. Ah, moment terakhir yang sulit untuk dilupakan.
Next: Trip around Bali. The Diary of Pelantara (8). Klik:
http://cipukoya.blogspot.com/2013/02/the-diary-of-pelantara-8.html
http://cipukoya.blogspot.com/2013/02/the-diary-of-pelantara-8.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar