Selasa, 26 Mei 2015

Kupas Tuntas "Jumong: The Book of The Three Hans" (Bag. 4)



Well, sekarang saya mau membahas satu per satu tokoh yang penting dalam serial ini. Mereka telah memainkan peran mereka dengan sangat apik.

Prince Jumong / King Dongmyeong (Song Il Kook)
 
Jumong, the skilled archer

Jumong adalah anak kandung dari Jenderal Hae Mo Su, pahlawan bagi Gojoseon, dan Lady Yuhwa, anak pemimpin Klan Habaek. Karena Hae Mo Su dinyatakan mati, Geumwa mengangkatnya sebagai anak dan menjadi seorang pangeran di Buyeo. Sayangnya, sampai berumur 20 tahun, Jumong tumbuh menjadi pangeran yang pengecut, lemah, dan suka menggoda dayang kerajaan. Hidupnya kemudian berubah setelah melihat Damul Bow dan merasa bersalah telah mematahkannya. Ternyata, Damul Bow tersebut memang ditakdirkan menjadi milik Jumong di kemudian hari.
Jumong mulai belajar bela diri dan memanah. Dia pun menjadi pemanah yang handal seperti namanya yang berarti skilled archer. Saat Raja Geumwa menggelar kompetisi di antara 3 pangeran, Jumong tampil mempesona. Dia bisa mengalahkan Youngpo dan Daeso dalam bela diri dan bisa memanah sesuai target dengan keadaan yang tertutup. Jumong menjadi semakin kuat setelah menyadari bahwa gurunya yang telah mengajarkannya bela diri dan memanah adalah Hae Mo Su, ayah kandungnya.
Meskipun kuat secara fisik, Jumong juga tetap berlemah lembut. Dia juga cerdas dalam strategi perang. Ketika memimpin Damul Army dalam sebuah ekspedisi, Daeso memerintahkan Bu Beo No, seorang algojo berwajah bengis untuk membunuh Jumong. Namun, Bu Beo No mengurungkan niatnya karena takjub dengan kepemimpinan Jumong. Baru pertama kali dia melihat ada jenderal yang bisa menjadikan dirinya dan tentaranya seperti satu tubuh. Bu Beo No akhirnya menjadi pengikut Jumong dan menjadi salah satu punggawa Kerajaan Goguryeo.
Patung Jumong di Pyongyang
Di dunia nyata, Jumong diabadikan dalam sebuah patung di Pyongyang. Pada tahun 2012, pemerintah Korea Utara mengumumkan telah menemukan sarang unicorn yang dipercaya pernah ditunggangi oleh King Dongmyeong (gelar Jumong saat menjadi raja). Tonton: 26 Surprising Facts About North Korea






  

Lady So Seo No (Han Hye Jin)
So Seo No, beautiful outside, strong inside
 I like this kind of woman. So Seo No lahir pada saat perjalanan bisnis. Sebenarnya, ayahnya menginginkan anak laki-laki. Namun, karena yang lahir perempuan, dia berjanji akan menjadikannya anak perempuan yang lebih kuat dari laki-laki. Dan jadilah So Seo No yang seperti ini. Dia tahu kapan berdandan ala wanita, kapan berdandan ala pendekar. Dia adalah wanita yang bisa bela diri, juga cerdas. Dia juga seorang bussinesswoman yang sukses. Meskipun hidup dalam lingkungan keluarga yang kaya, So Seo No tetap berlemah lembut kepada bawahannya. So Seo No juga tidak haus akan kekuasaan.
Hal yang paling menyentuh saya adalah ketika Yuri dan Yesoya hadir ke Goguryeo. So Seo No mengajak Biryu dan Onjo ke tepi sungai untuk berbincang-bincang. “Biryu, do you know what your name means? The BirYu River surrounds the JolBon land, so that the Goguryeo people will not be thirsty. Your name is BirYu because we wanted you to grow up to be like the BirYu River. Your names is OnJo because we wanted you to become a benevolent man.” Biryu dan Onjo kemudian tahu bahwa yang memberi nama mereka adalah Woo Tae. Meskipun begitu, Raja Jumonglah yang telah membesarkan mereka. So Seo No pun dengan sifat keibuannya memberi tahu bahwa Raja Jumong memiliki anak yang lain yang ternyata masih hidup, dan sekarang sedang berada di istana. “You must not be shaken. His wife and son lived in suffering for a long time. You must remember the meaning behind your names and embrace them. Understand?
So Seo No tetap menyadari bahwa dia tetaplah istri kedua Jumong, bagaimanapun kisah cinta mereka ketika masih muda. Dia rela kursi ratunya diambil oleh Yesoya. Dia pun meninggalkan kenyamanan istana Goguryeo dan hijrah ke selatan bersama anak-anak dan pengikutnya untuk mendirikan kerajaan baru yang merupakan salah satu dari tiga kerajaan besar Korea, yaitu Baekje.

                       Prince/King Daeso (Kim Seung Soo)
Daeso Wangja. Emang nyebelin kan mukanya?
 Di awal kemunculan Daeso, saya udah sebel. Licik banget ini orang. Sebagai anak tertua, Daeso memang lebih kuat daripada kedua adiknya. Namun, lambat laun Jumong bisa mengalahkan pamornya di hadapan Raja Geumwa. Tidak ada yang bisa mengalahkan Daeso di istana kecuali Jumong. Daeso tidak saja kalah dari Jumong soal bela diri dan memanah, tetapi juga soal perebutan hati So Seo No. Daeso selalu berusaha untuk membunuh Jumong. Karena kalah dari Jumong, Daeso meminta bantuan Bangsa Han. Bangsa Han yang seharusnya diperangi justru dijadikan sahabat.

         King Geumwa (Jun Kwang Ryul)
 
Geumwa Wang. Btw mana kumis dan jenggotnya? hehe
Raja yang bijaksana, berpihak kepada kebenaran sejak masih menjadi pangeran. Maka, ketika memimpin Buyeo, Buyeo tetap berpegang teguh untuk memerangi Bangsa Han. Namun, idealismenya luntur ketika dihadapkan pada pilihan untuk menyelamatkan Buyeo dari kehancuran yang lebih besar yang diakibatkan oleh anaknya sendiri, Daeso.
      
        Lady Yuhwa (Oh Yeon So)
Lady Yuhwa, mother for everybody
Seorang ibu bijaksana dan cerdas, selalu memberikan Jumong dan Raja Geumwa saran-saran yang baik. Dia juga putri kepala suku HaBaek yang berani sejak masih gadis. Keberanian dan keteguhan hatinya membawa Jumong pada kesuksesan mendirikan kerajaan baru yang besar dan dikenang sepanjang sejarah Korea. Namun, keberaniannya juga membawa petaka baginya ketika memilih untuk menyusul Jumong daripada tinggal di Buyeo, yang menyebabkan Raja Geumwa membunuhnya.

        Lady Yesoya (Song Ji Hyo)
 
Lady Yesoya, the patient woman
Penggemar Running Man pasti kenal aktris ini. Yesoya adalah putri kepala suku HanBaek yang diselamatkan oleh Jumong dari pembantaian anggota klannya yang berkhianat dan berusaha merebut hatinya. Hidupnya selalu penuh dengan cobaan. Meskipun tidak bisa bela diri, dia memiliki hati yang teguh. Keteguhan hatinya membawa Yuri tumbuh menjadi pemuda yang kuat, yang kelak melanjutkan Jumong memimpin Kerajaan Goguryeo.

        Prince Youngpo (Won Ki Joon)
Youngpo Wangja. The fool prince
 Segeblek-gebleknya pangeran yang pernah saya tonton, hehe. Saya rasa, Youngpo tidak pantas menjadi pangeran Buyeo. Kecerobohannya selalu membahayakan keluarganya dan kerajaan Buyeo sendiri. Daeso sering marah padanya dan harus menanggung malu akibat perbuatannya. Youngpo selalu dibutakan oleh rasa irinya pada Daeso dan Jumong.

        Yuntabal (Kim Byeong Ki)
Yuntabal, the wise aboji
 Ayah yang sangat bijaksana dan mendidik anaknya dengan baik. Dia sebenarnya menginginkan anak laki-laki, tetapi justru lahir perempuan. Maka, So Seo No tumbuh menjadi gadis yang kuat seperti laki-laki. Ketika perjalanan bisnis So Seo No dalam bahaya, Yuntabal tidak langsung panik. Dia justru membiarkan So Seo No belajar menghadapi masalah.  

        Mari (Ahn Jeong Hoon), Hyeoppo (Im Dae Ho), Ohyi (Yeo Ho Min), Mo Pal Mo, Musong
Jumong bersama Mari, Hyeoppo, dan Ohyi
 Pengikut setia Jumong. Mari cerdas, Hyeoppo berotot kuat, dan Ohyi tangkas dalam bela diri. Mo Pal Mo adalah pembuat pedang dan perlengkapan perang. Dia sebenarnya ingin ikut berperang, tetapi membuat perlengkapan perang sudah berarti membantu perang. Musong adalah guru bela diri pertama Jumong yang diminta Jumong melindungi Mo Pal Mo karena Mo Pal Mo merupakan tulang punggung Jumong.

Serta sederet pemain lain. Jika kita merasa suka atau sebel banget dengan seorang tokoh dalam suatu drama, berarti aktor tersebut telah memainkan perannya dengan baik.

Next: Last but not least, overall review.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar