Minggu, 24 Mei 2015

Kupas Tuntas "Jumong: The Book of the Three Hans" (Bag. 1)




Wohooo.. Finally, already finished watching the whole episodes of “Jumong”!! Apa itu Jumong? Jumong adalah drama Korea berjenis sageuk atau historical drama tentang riwayat Jumong, pendiri kerajaan Goguryeo. Sebenarnya, niat saya menonton serial yang berjumlah 81 episode ini karena penasaran sama akting bapaknya si triplet yang gantengnya nggak ketulungan: Song Il Kook. Ketika menonton “The Return of Superman”, Song Il Kook sering dikaitkan dengan perannya sebagai Jumong. Serial Jumong pun telah meraih rating yang tinggi, award yang banyak, dan penonton yang terus meningkat tidak hanya di Korea saja, tetapi juga negara-negara tetangga. Di Indonesia pernah disiarkan oleh Indosiar tahun 2010.
Berlatar kehidupan Korea sekitar tahun 40 SM setelah Dinasti Gojoseon (Go berarti tua/lama) jatuh ke tangan Dinasti Han, serial ini banyak bercerita tentang strategi politik, strategi perang, strategi bisnis, juga kisah cinta yang bisa membuat penonton menghabiskan 1 kotak tissue isi 200 lembar. Demikian sinopsisnya:

Sinopsis
Dinasti Gojoseon adalah salah satu dinasti penguasa wilayah Asia yang wilayahnya sangat luas meliputi Semenanjung Korea, Mongolia, Rusia, dan China. Ketika jatuh ke tangan Dinasti Han (bangsa China, yang dalam serial ini berbahasa Mandarin), wilayah Gojoseon terpecah-belah dan menyisakan tawanan perang yang harus menjadi budak Bangsa Han. Seorang jenderal bernama Hae Mo Su bersama Damul Army menjadi pahlawan dalam membebaskan tawanan perang Gojoseon. Hae Mo Su berteman baik dengan putra mahkota Kerajaan Buyeo, Pangeran Geumwa. Mereka berdua mempunyai mimpi untuk merebut kembali kejayaan Gojoseon dengan cara membebaskan semua tawanan perang dan merebut kembali tanah yang hilang.
Pada saat berperang dengan Bangsa Han, Hae Mo Su terlempar ke sungai yang membawanya pada Desa HaBaek. Anak perempuan pemimpin klan HaBaek yang bernama Yuhwa menyelamatkan Hae Mo Su secara diam-diam. Bangsa Han membantai semua anggota Klan HaBaek karena menyembunyikan Hae Mosu, kecuali Yuhwa. Yuhwa diselamatkan oleh Geumwa. Hae Mo Su melarikan diri. Di tengah jalan, dia menyelamatkan Klan Gyehru yang sedang dalam perjalanan bisnis dari serangan bandit. Pada saat itulah, istri Yuntabal ketua klan melahirkan. Lahirlah anak perempuan bernama So Seo No. Hae Mo Su kembali ke Buyeo merencanakan perang dengan Bangsa Han bersama Geumwa. Yuhwa tinggal di markas Damul Army dan menjalin cinta dengan Hae Mo Su.
Di istana Buyeo, High Priestess Yeo Mi Eul mendapatkan ilham bahwa ada burung berkaki tiga yang menutupi matahari Buyeo. Secara tersirat, itu berarti Hae Mo Su akan membawa petaka bagi Buyeo. Mendengar itu, raja Buyeo Hae Bu Ru  dan Perdana Menteri Bu DeukBul berencana menjebak Hae Mo Su dengan cara bekerja sama dengan Bangsa Han. Hae Mo Su tertangkap, dibawa ke kota Hyeon To untuk disiksa dan dibutakan, kemudian dianggap tewas. Pada saat itu, Yuhwa telah mengandung anak dari Hae Mo Su dan lahirlah Jumong. Geumwa membawa mereka ke istana Buyeo, mengangkat Yuhwa sebagai selirnya dan Jumong sebagai anaknya. Hal ini membuat kecemburuan istri Geumwa, Wonhu.
 
ki-ka: Jumong Wangja, Youngpo Wangja, Daeso Wangja
20 tahun berlalu. Geumwa telah menjadi raja Buyeo. Sebelumnya, Geumwa juga mempunyai 2 anak dari Ratu Wonhu, yaitu Daeso  dan Youngpo. Namun, Geumwa kurang mencintai Wonhu dan 2 anaknya karena klan Wonhu membela Bangsa Han. Geumwa lebih mencintai Yuhwa dan Jumong. Maka, Wonhu, Daeso, dan Yongpo menjadi jahat dan selalu ingin mencelakakan Jumong. Sementara itu, Jumong masih sangat lemah dan pengecut. Dalam perjalanan bersama 2 kakaknya, Jumong mematahkan busur sakral Buyeo, Damul Bow,  dan bertemu dengan So Seo No. Setelah itu, Jumong belajar bela diri kepada kepala sipir penjara gua, Musong. Ketika belajar bela diri di penjara itu, Jumong bertemu dengan Hae Mo Su yang ternyata masih hidup, namun sudah buta. Hae Mo Su dipenjarakan di ruangan yang paling tersembunyi. Jumong tidak menyadari bahwa Hae Mo Su sebenarnya adalah ayah kandungnya.
Geumwa membuat gebrakan. Biasanya, putra mahkota yang kelak menjadi raja Buyeo adalah anak tertua. Namun, Geumwa ingin agar raja Buyeo selanjutnya benar-benar berkualitas. Maka, dia membuat kompetisi di antara 3 pangeran. Pertarungan perebuatan kekuasaan pun dimulai. Jumong meminta dibuatkan pedang oleh kepala pembuat pedang istana, Mo Pal Mo. Namun, ternyata Jumong malah membuat masalah yang menyebabkannya diusir dari istana. Ketika keluar dari istana, Jumong justru belajar banyak hal dan menambah 3 teman: Mari, Hyeoppo, dan Ohyi. Jumong juga mulai berteman dengan So Seo No dan klan Gyehru. Perdana Mentri Bu Deukbul memberi tahu Daeso dan Youngpo bahwa Hae Mo Su yang dulu diramalkan akan membawa petaka bagi Buyeo, ada di penjara gua dan meminta mereka untuk membunuhnya. Daeso dan Youngpo membantai semua sipir dan narapidana. Jumong menyelamatkan Hae Mo Su. Jumong kemudian belajar bela diri dan memanah kepada Hae Mo Su meskipun buta.
Yeo Mi Eul merasa bersalah telah memenjarakan Hae Mo Su, meminta maaf dan memberi tahu Yuhwa bahwa Hae Mo Su masih hidup. Yuhwa dan Hae Mo Su bertemu untuk terakhir kalinya. Setelah itu, Daeso dan Youngpo mengirimkan 200 tentara Buyeo untuk membunuh Hae Mo Su. Jumong shocked karena gurunya tewas kemudian menjadi stress. Geumwa membawa jenazah Hae Mo Su ke atas gunung. Yeo Mi Eul pergi dari Buyeo karena merasa posisinya sebagai High Priestess telah digantikan oleh Mao Ryeong yang lebih berpihak kepada Wonhu. Yeo Mi Eul memberi tahu Jumong bahwa Hae Mo Su adalah ayah kandungnya. Sejak itu, Jumong berusaha untuk mewujudkan mimpi ayahnya, yaitu merebut kembali kejayaan Gojoseon.

Jumong dan So Seo No
Daeso menghalalkan segala cara untuk bisa memenangkan kompetisi perebutan kursi putra mahkota dan ‘memenangkan’ hati So Seo No. Dia bekerja sama dengan Bangsa Han untuk mengirimkan para pembuat pedang dari Bangsa Han. Namun Gubernur Hyeon To, Yang Jeong, meminta syarat: Daeso harus menikahi anaknya, Yang Sul Lan. Daeso masih tetap mengejar So Seo No untuk dijadikan istri keduanya. Namun, So Seo No menolak karena mencintai Jumong. Jumong juga mencintai So Seo No. Dia memberikan cincin dari Hae Mo Su yang diberikan saat melamar Yuhwa.
Raja Geumwa mengumumkan perang kepada Bangsa Han untuk merebut kota-kota yang telah diduduki Bangsa Han. Jumong dipercaya oleh Raja Geumwa untuk memimpin perang. Sayangnya, Daeso berkhianat dan membocorkan strategi-strategi perang yang telah dirancang oleh Jumong kepada Bangsa Han. Akibatnya, Jumong menghilang dan dianggap tewas. Daeso kembali mendekati So Seo No. Jika So Seo No menolak, Daeso mengancam akan membuat Klan Gyehru menderita. So Seo No tetap tidak mau menikah dengan Daeso. Dia pun meminta pengawalnya, Woo Tae untuk menikahinya. Klan Gyehru pun diusir dari Buyeo dan kembali ke kota asalnya. So Seo No dikaruniai 2 anak bernama BirYu dan Onjo. Sementara itu, Jumong diselamatkan oleh ketua Klan HanBaek yang memiliki anak perempuan bernama Ye Soya. Klan Hanbaek dibantai oleh anggota klannya yang membela Bangsa Han. Jumong menyelamatkan Ye Soya dan menikahinya.

Pernikahan Jumong dan Ye Soya
 Di istana Buyeo, Daeso mengambil alih kekuasaan Raja Geumwa yang sedang terluka akibat perang. Daeso menjadi penguasa tiran. Istrinya, Yang Sul Lan juga sama jahatnya. Dia mencoba mencelakakan Ye Soya yang sedang mengandung anaknya Jumong. Youngpo tidak suka Daeso mengambil alih kekuasaan. Dia berniat membunuh Daeso. Jumong menyelamatkan Daeso dan menyebabkan Daeso percaya pada Jumong. Dia memerintahkan Jumong untuk mengantar para tawanan perang Gojoseon ke Hyeon To untuk dijadikan budak. Jumong mengambil kesempatan ini untuk melarikan para tawanan perang ke sebuah gunung. Di sana dia berencana untuk menjadikan mereka New Damul Army yang suatu saat nanti bisa merebut kembali kejayaan Gojoseon, serta membangun kerajaan baru. Sejak itu, dia menyatakan diri bukan lagi seorang pangeran Buyeo, tetapi seorang jenderal dari Damul Army. Namun, pada saat melarikan diri dari Buyeo, Jumong gagal membawa Yesoya dan Lady Yuhwa. Jumong memberikan Yesoya potongan pisau sebagai bukti untuk anaknya untuk bertemu dengannya kelak.
Geumwa merasa Daeso sudah keterlaluan. Dia merebut kekuasaannya kembali dengan bantuan Perdana Menteri. Namun, Perdana Menteri meminta 2 syarat: jangan berperang dengan Bangsa Han dan bersikap tegaslah pada Jumong. Jumong dianggap sebagai ancaman bagi Buyeo karena akan mendirikan kerajaan baru. Daeso dihukum oleh Geumwa untuk tinggal di daerah perbatasan. Sejak itu, Geumwa kehilangan idealismenya. Buyeo akhirnya bersekutu dengan Bangsa Han untuk berperang melawan Damul Army yang dipimpin oleh Jumong.
Tiga tahun berlalu. Jumong bersama Damul Army semakin kuat dan berhasil merebut kembali kota-kota yang telah diduduki oleh Bangsa Han, termasuk Hyeon To. Daeso kembali ke istana Buyeo. Ye Soya dan Lady Yuhwa berusaha kabur ke Damul Army. Namun, Lady Yuhwa tertangkap. Dia sudah tidak percaya lagi pada Geumwa. Akhirnya, Geumwa membunuh Lady Yuhwa. Yesoya berhasil kabur membawa anaknya yang bernama Yuri, namun disangka mati. Woo Tae terbunuh saat akan membunuh lawan bisnisnya, Song Yang. So Seo No pun menjadi janda beranak dua. Yeo Mi Eul juga dibunuh oleh Perdana Menteri Bu DeukBul karena membantu Jumong mendirikan kerajaan baru.
Pondasi Jumong untuk mendirikan kerajaan baru semakin kuat. So Seo No bergabung dengan Jumong sambil berusaha bersama-sama untuk menyatukan Jolbon. Pada saat kerajaan Goguryeo akan didirikan, terjadi sengketa antara pihak Damul Army dan Jolbon dalam menentukan raja Goguryeo, yaitu antara Jumong atau So Seo No. Yuntabal pun berpikir untuk menikahkan Jumong dan So Seo No sebagai solusi. Jumong dan So Seo No pun menikah sekaligus memproklamasikan pendirian kerajaan Goguryeo. Pada saat itu, Yesoya dan Yuri kecil datang ke Goguryeo menyaksikan pernikahan Jumong dan So Seo No. Mereka pun pergi meninggalkan Goguryeo.

Pernikahan Jumong dan So Seo No
 15 tahun berlalu. Yuri tumbuh besar di sebuah desa dan Yesoya menderita sakit. BirYu dan Onjo dibesarkan di istana Goguryeo oleh Jumong dan So Seo No. Di Buyeo, Raja Geumwa sakit keras dan ingin meninggalkan istana agar lebih dekat dengan rakyat. Dia pun menyerahkan tahtanya kepada Daeso. Daeso dinobatkan sebagai Raja Buyeo. Raja Jumong, Pangeran BirYu dan beberapa pejabat Goguryeo menghadiri penobatan Daeso. Ada kompetisi bela diri yang digelar oleh Kerajaan Buyeo. BirYu dan Yuri bertanding di babak final, dimenangkan oleh Yuri. Yuri dipercaya oleh Raja Daeso untuk menjadi pengawalnya. Tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya Yuri adalah anak Jumong. Yuri bertanya kepada Yesoya tentang ayah kandungnya. Yesoya pun meminta Yuri untuk mencari pisau yang terbelah di istana Buyeo dan memberitahu bahwa Jumong adalah ayahnya. Yuri pun pergi ke Goguryeo dan bertemu Jumong, kemudian diangkat sebagai pangeran. Jumong juga menyelamatkan Yesoya yang sakitnya semakin parah. Dengan hadirnya Yesoya dan Yuri ke istana Goguryeo, pihak Jolbon yang dulu mengusulkan So Seo No sebagai ratu, mempengaruhi Pangeran Biryu untuk menyingkirkan Yuri, Jumong, dan Yesoya karena BirYu akan gagal menjadi raja selanjutnya. Rencana itu berhasil digagalkan oleh So Seo No. Dia sendiri tidak suka jika pengikutnya berbuat demikian.
Geumwa tewas diserang Bangsa Han. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, dia berwasiat pada Daeso untuk memerangi Bangsa Han dan merebut kembali kejayaan Gojoseon. Daeso pun akhirnya bekerja sama dengan Goguryeo melawan Bangsa Han dan berakhir pada kemenangan. Setelah itu, So Seo No mengajak BirYu dan Onjo meninggalkan Goguryeo untuk menghindari sengketa perebutan kekuasaan seperti ketika Jumong menjadi pangeran di Buyeo, yang menyebabkan pertikaian antara Daeso, Youngpo, dan Jumong. –the end-
Menurut sejarah, Jumong meninggal pada umur 40 tahun setelah mengangkat Yuri sebagai putra mahkota. Yuri kemudian naik menjadi Raja Goguryeo. So Seo No dan rombongannya menuju selatan. Biryu tinggal di Michuhol (sekarang Incheon) sedangkan Onjo tinggal di Wiryesung (sekarang Hanam) dan menjadi raja di kerajaan barunya: Kerajaan Baekje. So Seo No sangat berperan membantu pendirian kerajaan ini. Biryu tinggal di daerah yang tandus, iri kepada Onjo. Dia berperang melawan pasukan Onjo. Biryu kalah perang dan bunuh diri karena malu. Sementara Daeso, terbunuh oleh cucu Jumong, Pangeran Muhyul atau Raja Daemusin, dalam sebuah peperangan. Setelah Daeso meninggal, Kerajaan Buyeo binasa. Cerita lengkap tentang Pangeran Muhyul ada dalam serial “Land of the Wind” dengan menghadirkan kembali Song Il Kook sebagai pemeran utamanya. Jumong bangkit dari kubur?? Wkwkwk. 
Dari Kerajaan Goguryeo inilah, nama "Korea" berasal. Ia menjadi salah dari 3 kerajaan besar Korea selain Kerajaan Baekje dan Kerajaan Silla. Jika ingin menonton sageuk tentang Kerajaan Silla, silakan tonton serial "The Great Queen Seondeok". 

Next: Beberapa poin menarik dari serial Jumong. Klik di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar