Wohooo..
Finally, already finished watching the whole episodes of “Jumong”!! Apa itu Jumong?
Jumong adalah drama Korea berjenis sageuk
atau historical drama tentang
riwayat Jumong, pendiri kerajaan Goguryeo.
Sebenarnya, niat saya menonton serial yang berjumlah 81 episode ini karena
penasaran sama akting bapaknya si triplet yang gantengnya nggak ketulungan:
Song Il Kook. Ketika menonton “The Return of Superman”, Song Il Kook sering
dikaitkan dengan perannya sebagai Jumong. Serial Jumong pun telah meraih rating
yang tinggi, award yang banyak, dan penonton yang terus meningkat tidak
hanya di Korea saja, tetapi juga negara-negara tetangga. Di Indonesia pernah
disiarkan oleh Indosiar tahun 2010.
Berlatar
kehidupan Korea sekitar tahun 40 SM setelah Dinasti Gojoseon (Go berarti tua/lama) jatuh ke tangan
Dinasti Han, serial ini banyak
bercerita tentang strategi politik, strategi perang, strategi bisnis, juga
kisah cinta yang bisa membuat penonton menghabiskan 1 kotak tissue isi 200
lembar. Demikian sinopsisnya:
Sinopsis
Dinasti
Gojoseon adalah salah satu dinasti penguasa wilayah Asia yang wilayahnya sangat
luas meliputi Semenanjung Korea, Mongolia, Rusia, dan China. Ketika jatuh ke
tangan Dinasti Han (bangsa China, yang dalam serial ini berbahasa Mandarin),
wilayah Gojoseon terpecah-belah dan menyisakan tawanan perang yang harus
menjadi budak Bangsa Han. Seorang jenderal bernama Hae Mo Su bersama Damul Army
menjadi pahlawan dalam membebaskan tawanan perang Gojoseon. Hae Mo Su berteman
baik dengan putra mahkota Kerajaan Buyeo, Pangeran Geumwa. Mereka berdua mempunyai mimpi untuk merebut kembali
kejayaan Gojoseon dengan cara membebaskan semua tawanan perang dan merebut
kembali tanah yang hilang.
Pada saat
berperang dengan Bangsa Han, Hae Mo Su terlempar ke sungai yang membawanya pada
Desa HaBaek. Anak perempuan pemimpin klan HaBaek yang bernama Yuhwa menyelamatkan Hae Mo Su secara diam-diam.
Bangsa Han membantai semua anggota Klan HaBaek karena menyembunyikan Hae Mosu,
kecuali Yuhwa. Yuhwa diselamatkan oleh Geumwa. Hae Mo Su melarikan diri. Di
tengah jalan, dia menyelamatkan Klan Gyehru yang sedang dalam perjalanan bisnis
dari serangan bandit. Pada saat itulah, istri Yuntabal ketua klan melahirkan. Lahirlah anak perempuan bernama So Seo No. Hae Mo Su kembali ke Buyeo
merencanakan perang dengan Bangsa Han bersama Geumwa. Yuhwa tinggal di markas
Damul Army dan menjalin cinta dengan Hae Mo Su.
Di istana
Buyeo, High Priestess Yeo Mi Eul mendapatkan ilham bahwa ada
burung berkaki tiga yang menutupi matahari Buyeo. Secara tersirat, itu berarti
Hae Mo Su akan membawa petaka bagi Buyeo. Mendengar itu, raja Buyeo Hae Bu Ru dan Perdana Menteri Bu DeukBul berencana menjebak Hae Mo Su dengan cara bekerja sama dengan
Bangsa Han. Hae Mo Su tertangkap, dibawa ke kota Hyeon To untuk disiksa dan
dibutakan, kemudian dianggap tewas. Pada saat itu, Yuhwa telah mengandung anak
dari Hae Mo Su dan lahirlah Jumong.
Geumwa membawa mereka ke istana Buyeo, mengangkat Yuhwa sebagai selirnya dan
Jumong sebagai anaknya. Hal ini membuat kecemburuan istri Geumwa, Wonhu.
ki-ka: Jumong Wangja, Youngpo Wangja, Daeso Wangja |
20 tahun
berlalu. Geumwa telah menjadi raja Buyeo. Sebelumnya, Geumwa juga mempunyai 2
anak dari Ratu Wonhu, yaitu Daeso dan Youngpo.
Namun, Geumwa kurang mencintai Wonhu dan 2 anaknya karena klan Wonhu membela Bangsa Han. Geumwa lebih mencintai Yuhwa dan Jumong.
Maka, Wonhu, Daeso, dan Yongpo menjadi jahat dan selalu ingin mencelakakan
Jumong. Sementara itu, Jumong masih sangat lemah dan pengecut. Dalam perjalanan
bersama 2 kakaknya, Jumong mematahkan busur sakral Buyeo, Damul Bow, dan bertemu
dengan So Seo No. Setelah itu,
Jumong belajar bela diri kepada kepala sipir penjara gua, Musong. Ketika belajar bela diri di
penjara itu, Jumong bertemu dengan Hae Mo Su yang ternyata masih hidup, namun sudah buta. Hae Mo
Su dipenjarakan di ruangan yang paling tersembunyi. Jumong tidak menyadari
bahwa Hae Mo Su sebenarnya adalah ayah kandungnya.
Geumwa membuat
gebrakan. Biasanya, putra mahkota yang kelak menjadi raja Buyeo adalah anak tertua. Namun, Geumwa ingin agar raja Buyeo selanjutnya benar-benar
berkualitas. Maka, dia membuat kompetisi di antara 3 pangeran. Pertarungan
perebuatan kekuasaan pun dimulai. Jumong meminta dibuatkan pedang oleh kepala
pembuat pedang istana, Mo Pal Mo.
Namun, ternyata Jumong malah membuat masalah yang menyebabkannya diusir dari
istana. Ketika keluar dari istana, Jumong justru belajar banyak hal dan
menambah 3 teman: Mari, Hyeoppo, dan
Ohyi. Jumong juga mulai berteman
dengan So Seo No dan klan Gyehru. Perdana
Mentri Bu Deukbul memberi tahu Daeso dan Youngpo bahwa Hae Mo Su yang dulu diramalkan akan membawa petaka bagi
Buyeo, ada di penjara gua dan meminta mereka untuk membunuhnya. Daeso dan
Youngpo membantai semua sipir dan narapidana. Jumong menyelamatkan Hae Mo Su.
Jumong kemudian belajar bela diri dan memanah kepada Hae Mo Su meskipun buta.
Yeo Mi Eul
merasa bersalah telah memenjarakan Hae Mo Su, meminta maaf dan memberi tahu
Yuhwa bahwa Hae Mo Su masih hidup. Yuhwa dan Hae Mo Su bertemu untuk terakhir
kalinya. Setelah itu, Daeso dan Youngpo mengirimkan 200 tentara Buyeo untuk
membunuh Hae Mo Su. Jumong shocked karena
gurunya tewas kemudian menjadi stress. Geumwa membawa jenazah Hae Mo Su ke atas
gunung. Yeo Mi Eul pergi dari Buyeo karena merasa posisinya sebagai High Priestess telah digantikan oleh Mao
Ryeong yang lebih berpihak kepada Wonhu. Yeo Mi Eul memberi tahu Jumong bahwa
Hae Mo Su adalah ayah kandungnya. Sejak itu, Jumong berusaha untuk mewujudkan
mimpi ayahnya, yaitu merebut kembali kejayaan Gojoseon.
Jumong dan So Seo No |
Daeso
menghalalkan segala cara untuk bisa memenangkan kompetisi perebutan kursi putra
mahkota dan ‘memenangkan’ hati So Seo No. Dia bekerja sama dengan Bangsa Han
untuk mengirimkan para pembuat pedang dari Bangsa Han. Namun Gubernur Hyeon To,
Yang Jeong, meminta syarat: Daeso
harus menikahi anaknya, Yang Sul Lan.
Daeso masih tetap mengejar So Seo No untuk dijadikan istri keduanya. Namun, So
Seo No menolak karena mencintai Jumong. Jumong juga mencintai So Seo No. Dia
memberikan cincin dari Hae Mo Su yang diberikan saat melamar Yuhwa.
Raja Geumwa
mengumumkan perang kepada Bangsa Han untuk merebut kota-kota yang telah
diduduki Bangsa Han. Jumong dipercaya oleh Raja Geumwa untuk memimpin perang.
Sayangnya, Daeso berkhianat dan membocorkan strategi-strategi perang yang telah
dirancang oleh Jumong kepada Bangsa Han. Akibatnya, Jumong menghilang dan
dianggap tewas. Daeso kembali mendekati So Seo No. Jika So Seo No menolak,
Daeso mengancam akan membuat Klan Gyehru menderita. So Seo No tetap tidak mau
menikah dengan Daeso. Dia pun meminta pengawalnya, Woo Tae untuk menikahinya. Klan Gyehru pun diusir dari Buyeo dan
kembali ke kota asalnya. So Seo No dikaruniai 2 anak bernama BirYu dan Onjo. Sementara itu, Jumong diselamatkan oleh ketua Klan HanBaek yang
memiliki anak perempuan bernama Ye Soya.
Klan Hanbaek dibantai oleh anggota klannya yang membela Bangsa Han. Jumong
menyelamatkan Ye Soya dan menikahinya.
Di istana
Buyeo, Daeso mengambil alih kekuasaan Raja Geumwa yang sedang terluka akibat
perang. Daeso menjadi penguasa tiran. Istrinya, Yang Sul Lan juga sama
jahatnya. Dia mencoba mencelakakan Ye Soya yang sedang mengandung anaknya
Jumong. Youngpo tidak suka Daeso mengambil alih kekuasaan. Dia berniat membunuh
Daeso. Jumong menyelamatkan Daeso dan menyebabkan Daeso percaya pada Jumong.
Dia memerintahkan Jumong untuk mengantar para tawanan perang Gojoseon ke Hyeon
To untuk dijadikan budak. Jumong mengambil kesempatan ini untuk melarikan para
tawanan perang ke sebuah gunung. Di sana dia berencana untuk menjadikan mereka New Damul Army yang suatu saat nanti
bisa merebut kembali kejayaan Gojoseon, serta membangun kerajaan baru. Sejak
itu, dia menyatakan diri bukan lagi seorang pangeran Buyeo, tetapi seorang
jenderal dari Damul Army. Namun, pada saat melarikan diri dari Buyeo, Jumong gagal
membawa Yesoya dan Lady Yuhwa. Jumong memberikan Yesoya potongan pisau sebagai
bukti untuk anaknya untuk bertemu dengannya kelak.
Pernikahan Jumong dan Ye Soya |
Geumwa merasa
Daeso sudah keterlaluan. Dia merebut kekuasaannya kembali dengan bantuan
Perdana Menteri. Namun, Perdana Menteri meminta 2 syarat: jangan berperang
dengan Bangsa Han dan bersikap tegaslah pada Jumong. Jumong dianggap sebagai
ancaman bagi Buyeo karena akan mendirikan kerajaan baru. Daeso dihukum oleh
Geumwa untuk tinggal di daerah perbatasan. Sejak itu, Geumwa kehilangan
idealismenya. Buyeo akhirnya bersekutu dengan Bangsa Han untuk berperang
melawan Damul Army yang dipimpin oleh Jumong.
Tiga tahun
berlalu. Jumong bersama Damul Army semakin kuat dan berhasil merebut kembali
kota-kota yang telah diduduki oleh Bangsa Han, termasuk Hyeon To. Daeso kembali
ke istana Buyeo. Ye Soya dan Lady Yuhwa berusaha kabur ke Damul Army. Namun,
Lady Yuhwa tertangkap. Dia sudah tidak percaya lagi pada Geumwa. Akhirnya,
Geumwa membunuh Lady Yuhwa. Yesoya berhasil kabur membawa anaknya yang bernama Yuri, namun disangka mati. Woo Tae
terbunuh saat akan membunuh lawan bisnisnya, Song Yang. So Seo No pun menjadi janda beranak dua. Yeo Mi Eul juga
dibunuh oleh Perdana Menteri Bu DeukBul karena membantu Jumong mendirikan
kerajaan baru.
Pondasi Jumong
untuk mendirikan kerajaan baru semakin kuat. So Seo No bergabung
dengan Jumong sambil berusaha bersama-sama untuk menyatukan Jolbon. Pada saat
kerajaan Goguryeo akan didirikan, terjadi sengketa antara pihak Damul Army dan
Jolbon dalam menentukan raja Goguryeo, yaitu antara Jumong atau So Seo No. Yuntabal pun berpikir untuk menikahkan
Jumong dan So Seo No sebagai solusi. Jumong dan So Seo No pun menikah sekaligus
memproklamasikan pendirian kerajaan Goguryeo. Pada saat itu, Yesoya dan Yuri
kecil datang ke Goguryeo menyaksikan pernikahan Jumong dan So Seo No. Mereka
pun pergi meninggalkan Goguryeo.
15 tahun
berlalu. Yuri tumbuh besar di sebuah desa dan Yesoya menderita sakit. BirYu dan
Onjo dibesarkan di istana Goguryeo oleh Jumong dan So Seo No. Di Buyeo, Raja
Geumwa sakit keras dan ingin meninggalkan istana agar lebih dekat dengan
rakyat. Dia pun menyerahkan tahtanya kepada Daeso. Daeso dinobatkan sebagai
Raja Buyeo. Raja Jumong, Pangeran BirYu dan beberapa pejabat Goguryeo
menghadiri penobatan Daeso. Ada kompetisi bela diri yang digelar oleh Kerajaan
Buyeo. BirYu dan Yuri bertanding di babak final, dimenangkan oleh Yuri. Yuri
dipercaya oleh Raja Daeso untuk menjadi pengawalnya. Tidak ada yang tahu bahwa
sebenarnya Yuri adalah anak Jumong. Yuri bertanya kepada Yesoya tentang ayah kandungnya.
Yesoya pun meminta Yuri untuk mencari pisau yang terbelah di istana Buyeo dan memberitahu bahwa
Jumong adalah ayahnya. Yuri pun pergi ke Goguryeo dan bertemu Jumong, kemudian
diangkat sebagai pangeran. Jumong juga menyelamatkan Yesoya yang sakitnya
semakin parah. Dengan hadirnya Yesoya dan Yuri ke istana Goguryeo, pihak Jolbon
yang dulu mengusulkan So Seo No sebagai ratu, mempengaruhi Pangeran Biryu untuk
menyingkirkan Yuri, Jumong, dan Yesoya karena BirYu akan gagal menjadi raja
selanjutnya. Rencana itu berhasil digagalkan oleh So Seo No. Dia sendiri tidak
suka jika pengikutnya berbuat demikian.
Pernikahan Jumong dan So Seo No |
Geumwa tewas
diserang Bangsa Han. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, dia berwasiat
pada Daeso untuk memerangi Bangsa Han dan merebut kembali kejayaan Gojoseon.
Daeso pun akhirnya bekerja sama dengan Goguryeo melawan Bangsa Han dan berakhir pada kemenangan. Setelah itu, So Seo No mengajak BirYu dan Onjo
meninggalkan Goguryeo untuk menghindari sengketa perebutan kekuasaan seperti
ketika Jumong menjadi pangeran di Buyeo, yang menyebabkan pertikaian antara
Daeso, Youngpo, dan Jumong. –the end-
Menurut
sejarah, Jumong meninggal pada umur 40 tahun setelah mengangkat Yuri sebagai
putra mahkota. Yuri kemudian naik menjadi Raja Goguryeo. So Seo No dan
rombongannya menuju selatan. Biryu tinggal di Michuhol (sekarang Incheon)
sedangkan Onjo tinggal di Wiryesung (sekarang Hanam) dan menjadi raja di
kerajaan barunya: Kerajaan Baekje. So
Seo No sangat berperan membantu pendirian kerajaan ini. Biryu tinggal di daerah yang tandus, iri
kepada Onjo. Dia berperang melawan pasukan Onjo. Biryu kalah perang dan bunuh
diri karena malu. Sementara Daeso, terbunuh oleh cucu Jumong, Pangeran Muhyul atau Raja Daemusin, dalam sebuah peperangan.
Setelah Daeso meninggal, Kerajaan Buyeo binasa. Cerita lengkap tentang Pangeran
Muhyul ada dalam serial “Land of the Wind” dengan
menghadirkan kembali Song Il Kook sebagai pemeran utamanya. Jumong bangkit dari
kubur?? Wkwkwk.
Dari Kerajaan Goguryeo inilah, nama "Korea" berasal. Ia menjadi salah dari 3 kerajaan besar Korea selain Kerajaan Baekje dan Kerajaan Silla. Jika ingin menonton sageuk tentang Kerajaan Silla, silakan tonton serial "The Great Queen Seondeok".
Next: Beberapa poin menarik dari serial Jumong. Klik di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar