Sabtu, 17 Februari 2024

Ibadah Terpanjangku (My Marriage Story)


Introduction

Finally.. 
Now my destiny can begin 
Though we will have our differences 
Something strange and new is happening 
Finally.. 
Now my life doesn’t seem so bad 
It’s the best that I’ve ever had 
Give my love to him finally.. 

Masih teringat jelas ketika pertama kali saya mendengar lagu “Finally” dari Fergie ini. Kala itu, saya masih duduk di bangku kelas 2 SMA, ketika sedang galau memikirkan siapa yang akan menjadi pangeran surgaku nanti. Kira-kira kapan ada waktu yang tepat untuk kembali meresapi lagu ini, terutama di bagian “give my love to him finally”? Saya tidak ingin mempersembahkan lagu ini untuk sembarang lelaki, hanya kepada suami saja. Semoga, suatu hari nanti akan datang masa itu.

Alhamdulillah.. 12 November 2016, seorang lelaki bernama Cahyono Yulianto berani mengikrarkan qabul di hadapan ayah saya. Maka, sejak hari itu, tanggung jawab ayah untuk mendidik dan melindungi saya telah beralih kepadanya. Maka dari itu pula, I give my love to him finally..

Menikah bukanlah perkara yang mudah. Menikah juga bukanlah akhir dari perjuangan. Ia hanya satu dari sekian pencapaian dalam hidup untuk menuju pencapaian sempurna: surga! Setelah menikah, saya merasakan banyak nikmat Allah yang luar biasa, seolah jalan menuju surga selangkah lebih mudah. Maka dari itu, setiap manusia perindu surga harus mengusahakan terealisasinya QS An Naba’ ayat 8: “Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan.” 

Memperjuangkan pernikahan bukan hanya urusan laki-laki, pun demikian dengan perempuan. Dalam tulisan ini, saya akan bercerita tentang perjuangan saya dan suami saya pra dan pasca menikah.