Day 1: Kamis, 14 Februari 2013
Saya bangun pukul 4.00 WIB,
segera bersiap-siap, shalat shubuh, mandi, sarapan. Genbi UGM telah berencana
untuk berkumpul di Stasiun Lempuyangan pukul 7.00. Maka, jam 6.00 saya harus
berangkat dari rumah agar tidak terlambat sampai stasiun. Saya ke stasiun
diantar oleh Mas Ucik dan ibu saya. Anak Genbi yang berangkat dari Stasiun
Lempuyangan hanya saya, Mas Niki, dan Ana. Hurin berangkat dari Surabaya,
sedangkan Bli Aji menunggu di Denpasar karena dia orang Bali. Di stasiun ini
pula, telah berkumpul anak-anak Genbi dari UNY dan UIN. Kami pun saling
berkenalan. Total anggota Genbi yang berangkat dari Jogja ada 12 orang, yaitu:
saya, Mas Niki, Ana, Akang Oki, Adi, Diah, Sela, Uda Budi, Novan, Pepi, Saras,
dan Mbak Ami.
Pukul 7.30 WIB, kereta ekonomi
Sri Tanjung meninggalkan Stasiun Lempuyangan. Kami ber-12 tidak berada dalam
satu gerbong yang sama, tetapi terbagi dalam 2 gerbong.
Krik..Krik..Krik.. Hawa-hawa
kebosanan mulai melanda kami. Ini kapan sampainya sih? Mau tidur, susahnya.
Hampir setiap jam selalu ada para pedagang yang menjajakan barang dagangannya,
mulai dari nasi, mainan, sampai peniti. Kereta ekonomi sudah seperti pasar
berjalan. “Cangcimen..cangcimen..” “Seterroberri.. Belek Gerrrep..” “Mijon..
Kopi popmie..” Siapa yang belum pernah naik kereta ekonomi? Berarti Anda belum
bisa merasakan ekonomi rakyat Indonesia yang sesungguhnya.
Kebosanan terparah adalah ketika
kereta berhenti di Stasiun Gubeng Surabaya, sekitar pukul 15.00 WIB. Sepertinya
digunakan untuk ngopi ngeteh atau makan siang di warung stasiun pun pasti
cukup. Teman-teman lain tidak betah duduk lama-lama di dalam kereta dan memilih
keluar sebentar sekedar menghirup udara segar. Tapi saya tetap duduk di dalam
kereta menyelesaikan membaca novel karya Tere Liye “Moga Allah Disayang Bunda”.
Saking lamanya kereta berhenti, saya bisa menyelesaikan membaca novel sampai
lebih dari 50 halaman.
Nah, kereta berangkat lagi, namun
berbalik kepala, dari Stasiun Gubeng menuju tujuan akhir kami, yaitu Stasiun
Ketapang Banyuwangi. Alhamdulillah, akhirnya kami sampai juga di Stasiun
Ketapang Banyuwangi pukul 23.00 WIB. Ini di luar prediksi kami yang
memperkirakan bahwa kereta akan sampai di Banyuwangi pukul 21.00. Kami pun
bingung, bagaimana cara menuju Bali kalau waktu sudah cukup malam begini. Kalau
saja kereta sampai Banyuwangi kurang dari pukul 21.00, kami berani menyeberang
malam ini juga. Namun, ternyata waktu sudah cukup malam. Kami pun memutuskan
untuk menginap di mushola stasiun. Perwakilan dari kami meminta izin pada
petugas stasiun.
Day 2: Jumat, 15 Februari 2013
Kami semua bangun sebelum adzan
shubuh. Setelah shalat, kami lanjutkan kembali perjalanan menuju Bali. Hmmm,
mana sempat mandi? Kami berjalan kaki dari stasiun menuju Pelabuhan Ketapang
karena jaraknya cukup dekat. Di pelabuhan, kami membeli tiket kapal feri. Di
kapal feri, kami menikmati pemandangan yang elok. Di depan sana ada Pulau Jawa
dengan puncak Gunung Kawah Ijen, di belakang sana adalah daratan Bali.
Sampailah kami di Pelabuhan
Gilimanuk Bali sekitar pukul 08.00 WITA. Kami dihubungi oleh Genbi UNS bahwa
mereka juga baru saja turun di Pelabuhan Gilimanuk. Surprise! Ternyata Genbi
UNS yang ikut adalah Nia, teman SMA Saras. Kemudian, satu lagi, yaitu Dewa
namanya, orang Solo tulen. Kami kemudian menghubungi Bli Aji, bagaimana cara
menuju Denpasar. Bli Aji pun meminta kami untuk naik bis turun di Terminal
Ubung. Di sana nanti, Bli Aji akan menjemput kami dan mengantar kami ke
penginapan. Namun, salah satu dari kami dihubungi oleh Bang Dul agar langsung
menuju kantor BI Denpasar saja. Maka, kami pun menyewa bis mini untuk menuju
Kantor BI Denpasar di Jalan Mpu Tantular.
Singkat cerita, kami sudah sampai
di Kantor BI Denpasar sekitar pukul 13.00 WITA. Kami sempat terkendala untuk
masuk kantor tersebut karena dicegat oleh dua orang satpam yang sedang berjaga.
Kami sudah menjelaskan bahwa kami adalah penerima beasiswa BI yang diutus oleh
Bang Dul untuk mengikuti kegiatan Pelantara. Bang Dul pula yang menyuruh kami
untuk langsung datang ke kantor BI. Namun, satpam ini masih belum percaya,
karena melihat muka kami yang terlihat tidak lebih baik dari kumpulan gembel.
Bagaimana tidak, saya saja terakhir mandi hari Kamis pagi sebelum naik kereta.
Lalu kami pun menunjukkan surat jalan atau surat tugas dari BI. Lalu kami pun
dipersilakan untuk masuk. Eh, di depan pintu masuk pun, kami masih terkendala. Setelah
dijelaskan panjang lebar, dan ada campur tangan Bang Dul, kami pun diizinkan
masuk ke kantor BI. Bang Dul ternyata tidak bisa datang tepat waktu di kantor
BI.
Duh, masa sih ke kantor BI
sebagus ini, baju kami kumel, muka kusam, bau lagi. Apalagi Dewa, pede banget
pake kaos oblong, celana pendek putih dan...sendal jepit! Kemudian, Bli Aji
datang dengan pakaian rapi, bersepatu dan berjas alamamater UGM. Coba bandingkan
dengan kami! Haha. Oh, kami lapar! Ya sudah, kami meminta izin pada Pak Satpam
untuk titip tas, koper, dan ransel kami yang gede-gede di teras kantor untuk
mencari makan siang dan shalat.
Setelah makan dan shalat, kami
disambut oleh perwakilan dari kantor BI Denpasar di salah satu ruangannya.
Alhamdulillah, setidaknya kami merasakan ruangan ber-AC dan kursi empuk setelah
30 jam kami merana di jalan. Di situ, kami diberikan motivasi serta wejangan
lain yang bermanfaat. Kemudian, Bang Dul pun datang, memberikan sedikit gambaran
tentang kegiatan Pelantara tersebut. Setelah itu, ada bingkisan dari BI, yaitu
tas Genbi dan dua buah kaos polo seragam Genbi yang harus kami pakai besok
ketika pelepasan peserta.
Pukul 16.00 WITA, kami
meninggalkan kantor BI dengan diantar oleh bis BI yang cukup nyaman menuju
penginapan. Kami menginap di hotel yang direkomendasikan oleh Bli Aji, yaitu
Hotel Dermawan. Murah cuy, cuma Rp 90.000,00 per malam, 2 bed, bisa diisi oleh
5 orang. Kami pun menyewa 4 kamar. Yeah, saatnya mandi, makan malam, dan tidur,
karena kegiatan esok hari akan lebih melelahkan.
The Diary of Pelantara (2), klik:
http://cipukoya.blogspot.com/2013/02/the-diary-of-pelantara-2.html
The Diary of Pelantara (2), klik:
http://cipukoya.blogspot.com/2013/02/the-diary-of-pelantara-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar