Kamis, 15 Agustus 2013

Menanti Sikap tegas dari SBY

Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono

Sejak konflik yang tersulut di Mesir bulan Juni lalu hingga berakhir kudeta pada Presiden Mesir yang sah, Muhammad Mursi, dunia ramai mendukung dan menolak kudeta. Apalagi, kudeta tersebut telah memakan ribuan korban meninggal dan luka-luka. Sebagian besar masyarakat dunia yang paham akan demokrasi dan kemanusiaan pasti menolak kudeta tersebut dan mengecam tindakan brutal militer Mesir pada rakyatnya.

Stop Massacre in Egypt!


Mesir kini bergejolak lagi. Setelah tragedi Shubuh berdarah tanggal 8 Juli 2013, ada lagi pembantaian 27 Juli 2013. Namun kemarin, 14 Agustus 2013, pembantaian terhadap demonstran pro Mursi lebih sadis! 

14 Agustus 2013, hanya ada darah dan asap

Adalah Rabu pagi, 14 Agustus 2013, jutaan demonstran pro Mursi di Lapangan Rab’ah Adawiyah terkejut bukan main. Tidak pernah mereka sangka, militer antek-antek Jenderal As Sisi akan bertindak kekejam ini. Dimulai dari serangan gas air mata, peluru, dan buldozer. Para sniper berpencar ke segala penjuru medan jihad Rab’ah Adawiyah, menembak siapapun yang berani melawan militer.

Rabu, 14 Agustus 2013

Catatan Penting Pembantaian Mesir 14 Agustus 2013


SINAIOnline- Sejak pembantaian massal yang dimulai Rabu pagi jam 06.30 CLT, tanggal 14 Agustus 2013, ada beberapa beberapa catatan penting yang terkait peristiwa ini diantaranya:

- Sampai detik ini, helikopter masih berkeliaran di udara untuk memantau arah kepergian para demonstran damai yang dibubarkan dari Rabea Adawea Square. Berdasarkan rencana, mereka akan membuka lapak baru untuk demonstrasi damai.

Dari Dzulkarnain sampai Hari Akhir (2)

Orang Yahudi dan Nasrani sering berselisih paham tentang “Sang Mesiah” atau orang yang dipercaya akan menyelamatkan seluruh umat manusia di akhir zaman. Orang Nasrani berpendapat bahwa Al Masih adalah Isa, yang sering mereka sebut dengan Yesus, sedangkan orang Yahudi berpendapat bahwa Al Masih adalah Dajjal. Dalam banyak hadits, Rasulullah SAW telah memperingatkan kita akan bahaya Dajjal. Ia akan datang untuk menyebarkan fitnah. Ia bermata dua, namun hanya satu mata yang dapat melihat. Ia akan menyebarkan keragu-raguan pada manusia. Yang terlihat air sebenarnya api, yang terlihat api sebenarnya air.

Dari Dzulkarnain sampai Hari Akhir (1)


Baru saja ada update-an artikel menarik di sebuah web suatu organisasi. Saya pun semakin paham apa yang ada di balik konspirasi yang telah mendunia ini. Di dalam artikel tersebut dijelaskan tentang kisah Dzulkarnain dengan hubungannya antara Ya’juj, Ma’juj, dan Zionisme. Namun, saya menghubungkannya sampai hari kiamat. Memang, perlu dirunut cukup jauh antara Dzulkarnain dan Zionisme, apalagi sampai hari kiamat. Namun, kita perlu berhati-hati akan hal ini.

Selasa, 13 Agustus 2013

Siapapun Bisa Berdakwah



Seringkali kita mendengar ucapan dari orang awam atau dari teman kita sendiri, “Ngapain sih ngingetin orang lain, kayak nggak punya dosa aja.

Benarkah hanya orang yang tidak punya dosa saja yang boleh berdakwah untuk mengingatkan orang lain? Lalu siapa yang boleh berdakwah? Kalau begitu, hanya Rasulullah saja yang boleh berdakwah karena Rasulullah terjaga dari dosa. Setelah Rasulullah wafat, selesai. Tidak ada yang bisa meneruskan dakwah beliau. Semua orang akan berbuat semaunya. Mungkin sampai detik ini, tidak akan pernah kita jumpai ulama, ustadz, kyai, murabbi, pemandu AAI, bahkan tidak akan ada 4 mazhab besar dari 4 Imam: Hanafi, Maliki, Hambali, dan Syafi’i. Mungkin sampai detik ini juga, kita tidak pernah tahu apa saja yang termasuk perbuatan haq dan perbuatan bathil.

Sabtu, 10 Agustus 2013

Kisah Si Sya'ban, Si Ramadhan, dan Si Syawal




Bulan Ramadhan telah berakhir. Pemuda kampung meramaikan malam takbiran dengan keliling kampung dengan membawa oncor. Semua orang bersuka ria mengumandangkan takbir. Pada pagi harinya, warga kampung itu shalat Ied berjamaah di lapangan kemudian dilanjutkan dengan acara syawalan di balai desa.  

Suasana cukup mengharukan di syawalan itu. Semua orang saling berjabat tangan, berpelukan, dan mengakui kesalahan masing-masing. Tidak ada rasa dendam, iri, bahkan dengki yang tersisa. Yang tersisa hanyalah senyum penuh ketulusan.