Rabu, 14 Agustus 2013

Dari Dzulkarnain sampai Hari Akhir (2)

Orang Yahudi dan Nasrani sering berselisih paham tentang “Sang Mesiah” atau orang yang dipercaya akan menyelamatkan seluruh umat manusia di akhir zaman. Orang Nasrani berpendapat bahwa Al Masih adalah Isa, yang sering mereka sebut dengan Yesus, sedangkan orang Yahudi berpendapat bahwa Al Masih adalah Dajjal. Dalam banyak hadits, Rasulullah SAW telah memperingatkan kita akan bahaya Dajjal. Ia akan datang untuk menyebarkan fitnah. Ia bermata dua, namun hanya satu mata yang dapat melihat. Ia akan menyebarkan keragu-raguan pada manusia. Yang terlihat air sebenarnya api, yang terlihat api sebenarnya air.


Maka dari itu, Yahudi sangat tidak sabar untuk menunggu datangnya Dajjal Sang Mata Satu. Mereka pun sering membuat simbol-simbol datangnya Dajjal, seperti mata satu (all seeing eye), piramida terpancung, bintang David (Daud), kepala kambing bertanduk (Baphomet), dll. Dengan datangnya Dajjal, mereka bisa menguasai dunia dan mengubah dunia sesuai kehendak mereka. Mereka menamakannya “Tatanan Dunia Baru” (New World Order). Semua orang mereka harapkan menjadi pengikut mereka untuk meninggalkan Al Qur’an dan Sunnah, menyebarkan propaganda jahat, serta mencampuradukkan antara yang haq dan yang bathil. Kaum inilah yang sering disebut dalam Al Quran sebagai kaum yang suka menuduh orang lain membuat kerusakan, padahal mereka sendiri yang membuat kerusakan.

Mereka percaya, Sang Dajjal akan tiba di singgasananya di Kuil Sulaiman (The Temple of Solomon). Adapun Kuil Sulaiman yang mereka percayai, letaknya adalah tepat di Masjidil Aqsha. Maka, mereka terus berusaha merobohkan Masjidil Aqsha dan menggantinya dengan Kuil Sulaiman. Saat ini, mereka sedang menggali terowongan di bawah Masjidil Aqsha dan mengisinya dengan air agar bangunan Masjidil Aqsha semakin tergerus dan akhirnya roboh. Padahal kita tahu, Masjidil Aqsha merupakan masjid suci ketiga bagi umat Islam. Masjid ini pernah menjadi kiblat shalat sebelum kiblatnya dipindah ke Masjidil Haram. Masjid ini juga menjadi saksi perjalanan mulia Rasulullah SAW dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.

Penggalian pondasi Masjidil Aqsha oleh Zionis Laknatullah

Masterplan Kuil Sulaiman
Dinding Masjidil Aqsha mulai rapuh

Selain secara terang-terangan ingin merobohkan Masjidil Alqsha dan menembaki setiap muslim yang ingin shalat di sana, para Zionis itu mengadakan propaganda halus tentang letak Masjidil Alqsha di berbagai media. Mereka selalu mengaburkan berita bahwa Masjidil Aqsha adalah Masjid Al Shakhrah yang berkubah emas. Masjid berkubah emas ini letaknya tidak jauh dari Masjidil Aqsha. Masjid ini terkenal dengan sebutan “The Dome of Rock” atau masjid kubah batu karena terdiri dari batu-batu. Padahal, Masjidil Aqsha tidak berkubah batu apalagi berwarna emas sebab Rasulullah SAW pernah menyebut Masjidil Aqsha dengan sebutan “Masjid Berkubah Biru”. Jika kita membuka Google untuk mencari gambar Masjidil Aqsha, pasti yang terlihat adalah gambar Masjid Al Shakhrah.

Masjid Al Shakhrah. Jangan tertipu!

Letaknya berdekatan

Inilah tipu daya yang dibuat oleh Yahudi Zionis agar membujuk kaum muslimin yang masih awam untuk beribadah di Masjid Al Shakhrah dan terus membohongi bahwa itulah Masjidil Aqsha. Perlahan, kaum Muslimin akan meninggalkan Masjidil Aqsha. Ditakutkan, dengan dipindahkannya jamaah Masjidil Aqsha ke Masjid Al Shakhrah, para Zionis akan dengan mudah menghancurkan Masjidil Aqsha dan membangun Kuil Sulaiman. Jika hal ini sampai terjadi, bukan tidak mungkin jika Hari Akhir itu akan segera tiba. Itulah sebabnya, kaum Muslimin Palestina berjuang mati-matian dan mempertaruhkan darahnya demi melihat Masjidil Aqsha tetap berdiri tegak. Mari kita doakan mereka.

Sedikit tambahan informasi juga, di samping Masjidil Aqsha terdapat tempat ibadah orang Yahudi, yaitu Tembok Ratapan. Orang Yahudi mempersilakan siapa saja yang ingin berdoa di sana, tidak harus orang Yahudi. Inilah taktik orang Yahudi untuk memperkuat Tembok Ratapan. Belum lama, mereka mempersilakan pemain bola yang telah berkali-kali mendapatkan “The Golden Shoe”, Lionel Messi, untuk berdoa di Tembok Ratapan. Pintar sekali mereka menggaet Messi, agar seluruh manusia percaya bahwa pemain bola terbaik di dunia saja mau berdoa di Tembok Ratapan, mengapa Anda tidak?

Rabbi Yahudinya yg pinter apa Messinya yg bodoh?

Inilah sedikit ulasan dari saya yang bisa saya tarik dari zaman Dzulkarnain sampai datangnya Dajjal. Berhati-hatilah pada propaganda yang terus mereka lancarkan. Terus berdoa, semoga kita terhindar dari fitnah Dajjal. Aamiin. Jika datang suatu berita yang tidak mengenakkan, sebaiknya jangan langsung percaya. Banyak-banyaklah tabayyun pada orang yang bersangkutan. Ada doa agar terhindar dari siksa api neraka, siksa kubur, dan fitnah Dajjal. Doa ini dibaca ketika shalat, pada saat duduk tasyahud akhir setelah shalawat sebelum salam:
“Allahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam. Wamin ‘adzaabil qabr. Wamin fitnatil mahyaa wal mamaati wamin syarri fitnatil masysyihiddajjal.”  (Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari adzab jahanam, dan dari adzab kubur, dan dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal)

Selain itu, dalam banyak Hadits Shahih, Rasulullah berpesan agar kita selalu membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat.
Dari Abu Darda, dari Nabi saw bersabda, “Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama surat al-Kahfi maka dia akan dijaga dari Dajjal (HR: Muslim)
Dari Abu Said al-Khudri, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa membaca surat al-Kahfi sebagaimana ia diturunkan, maka baginya cahaya pada hari Kiamat dari tempat beridirinya hingga Makkah, dan barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhirnya kemudian Dajjal keluar, maka dia tidak akan dapat dikuasainya.(HR: Muslim)
Dari Abu Darda, dari Nabi saw, bahwa beliau bersabda, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir surat al-Kahfi, maka ia terlindung dari fitnah Dajjal”

Innaka ni’mal maula wani’mannashir (Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar