Minggu, 12 September 2010

Pembakaran Al Quran: Sebuah Tindakan Tidak Beradab

Tragedi 9/11
Awal Ramadhan, dunia digemparkan oleh wacana pembakaran Al Quran yang sedang direncanakan oleh sebuah gereja di Florida, Amerika Serikat, Dove World Outreach Center. Mereka akan melaksanakan aksinya pada tanggal 11 September 2010, sebagai peringatan tragedi 9/11. Lalu apa hubungannya dengan Al Quran, kitab suci agama Islam? Mereka menganggap bahwa Islam adalah biang dari tragedi 9/11 itu. Menurut mereka pula, Islam adalah agama teroris. Selain itu, mereka juga tidak setuju dengan pembangunan pusat Islam di Ground Zero, dua blok dari bekas WTC.

Miris, mendengar pernyataan mereka. 11 September 2010 adalah hari kedua Idul Fitri 1431H, hari raya bagi umat Islam. Mereka akan menodainya! Mereka akan merusak hari bahagia kita! Lebih parah adalah ketika bulan Ramadhan hampir berakhir, berita itu semakin kencang beredar. Terry Jones, pastor dari Gereja Dove World Outreach Center semakin mantap dengan rencananya. Dia dan jamaahnya akan memulai aksinya pukul 18.00 waktu setempat. Bahkan fakta juga menyebutkan, aksi mereka ini didukung oleh donatur yang pro-Israel. Jadi, sudah jelas siapa yang menjadi dalang acara ini. Reaksi dunia pun bermunculan. Kecaman, hujatan, kritikan, demonstrasi membanjiri Terry Jones dan umatnya. PBB dan Presiden AS, Barack Obama pun mengimbau mereka agar tidak melanjutkan rencana itu. Namun, Jones tetap tak bergeming. Dia akan membatalkan rencananya, asalkan Imam Feisal Abdul Rauf, pemrakarsa proyek pembangunan pusat Islam mau memindahkan lokasi proyeknya, jauh dari New York.

Imam Abdul Rauf dan Terry Jones
Ya Allah, setan jenis apakah yang meracuni pikiran mereka sampai mereka berani menentang-Mu? Mereka sepertinya ingin merasakan penderitaan pasukan Abrahah yang dihujani kerikil dari neraka oleh Allah karena ingin menghancurkan ka’bah. Sekarang versi yang lebih modern, pembakaran kitab suci Al Quran, kitab yang turun pada bulan Ramadhan. Ketika bulan Ramadhan 1431H berakhir, orang kafir Amerika ingin membakarnya. Namun, Allah telah berjanji bahwa Dia akan melindungi Al Quran sampai hari kiamat. Dan ternyata benar. Sungguh berita gembira, Jones membatalkan aksinya! Serta, tak ada kesepakatan antara Jones dan Imam Abdul Rauf tentang proyek pembangunan pusat Islam. Jadi, pembangunan pusat Islam tak akan pindah. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Namun, umat Islam sedunia belum bisa tersenyum sepenuhnya. Ada lagi kelompok lain yang lebih ekstrem, menyobek beberapa lembar Al Quran di depan Gedung Putih! Hanya ada 6 orang yang ikut dalam demonstrasi itu, namun mereka sangat radikal dalam memerangi Islam. Mereka tidak suka ayat Al Quran yang ingin memerangi Yahudi dan Nasrani. Mereka sebenarnya hanya salah paham terhadap Al Quran dan hanya ingin mencari sensasi. Tak ada yang menduga memang, akan ada serangan terhadap Islam dalam bentuk selain pembakaran Al Quran. Ya, kita telah kecolongan. Tidak ada yang mencegah mereka, polisi yang menjaga saja hanya mengawasi jika terjadi kerusuhan.

Sungguh itu suatu tindakan yang tidak beradab. Tindakan mereka justru membuat Amerika Serikat semakin buruk di mata dunia. Mungkin mereka sok benar. Mereka pintar memainkan  emosi para korban tragedi 9/11 agar memusuhi Islam. Dengan aksi pembakaran dan penyobekan Al Quran itu, akan membuat dunia terbuka dan memandang Islam adalah agama teroris. Tapi lihatlah, yang mereka lakukan itu justru membuat mereka sendiri dibenci dunia. Hal ini sesuai dengan yang terdapat dalam Surat Baqarah 11-12:
Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,” mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar

Bayangkan! Amerika Serikat, negara yang menjadi kiblat demokrasi dan penghargaan penuh terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), tidak dapat melindungi HAM kaum muslim di sana. Amerika Serikat, negara yang sangat menjujung tinggi toleransi antarumat beragama. Dove World Outreach Center adalah representasi dari kelompok yang menentang perbedaan dalam agama. Mereka hanya men-generalisasi keburukan dari Islam, padahal dalam Islam tidak pernah diajarkan tentang keburukan. Mereka menganggap bahwa semua orang Islam adalah teroris, padahal tidak demikian. Islam adalah agama yang cinta damai, menjaga penuh hubungan antarumat beragama. Namun, ketika Islam dinodai, wajib bagi umat muslim untuk terus membelanya hingga titik darah terakhir.
“Sesungguhnya semua muslim itu bersaudara”, demikian sabda Rasulullah SAW. Ketika kaum muslim di AS berteriak, reaksi kaum muslim di seluruh dunia pun hadir.

Al Quran adalah kitab yang maha sempurna karena menyempurnakan kitab-kitab yang telah diturunkan oleh Allah sebelumnya. Seperti asas perundang-undangan: “Lex posteriori derogat legi priori” (Undang-undang yang baru mengalahkan undang-undang yang lama). Maka, sejatinya, kita harus percaya kepada isi Al Quran. Juga, tetap harus percaya pada kitab-kitab sebelumnya, Zabur, Taurat, dan Injil. Namun, yang wajib kita laksanakan adalah perintah dari Al Quran, sebagai konsekuensi dari membaca dua kalimat syahadat. Jika mengakui Muhammad sebagai rasul Allah, kita wajib mengimani Al Quran, kitab yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Kita juga wajib menjaganya, jangan sampai ada oknum tertentu yang menodainya.

Menanggapi aksi penghinaan terhadap Al Quran di Amerika itu, wajib bagi kita untuk mengecamnya. Namun, cukup dari sini saja, tidak perlu terbang ke Amerika untuk menghalau aksi mereka. Saat ini pun bisa kita lakukan, yaitu dengan berdoa kepada Allah agar mereka menyadari bahwa tindakan mereka salah dan jika benar terjadi, semoga Allah memberi mereka hukuman. Yakinlah, Allah telah berjanji bahwa Dia akan melindungi Al Quran sampai hari kiamat. Namun, kelompok radikal seperti mereka sangat sulit untuk dinasihati. Biarlah Allah saja yang menghakimi mereka. Manusia vs Allah SWT????? Berani??? Wallahu’alam bissawab.

1 komentar:

  1. keren banget mbak......
    moga Allah Yang Maha baik senantiasa mengizinkan kedamaian memasuki hati mbak.

    BalasHapus