Spanyol lagi, lagi-lagi Spanyol. Spanyol menang lagi, juara lagi. Spanyol mengalahkan Jerman lagi, Jerman dikalahkan Spanyol lagi. Gue lagi gila, gila lagi.
Piala Dunia telah berakhir enam hari yang lalu. Masih segar dalam bayangan kita, para pecinta sepak bola, bagaimana dahsyatnya pertandingan ajang sepak bola antarnegara empat tahunan di seantero jagat ini. Tim-tim yang semula diunggulkan perlahan mulai bertumbangan. Para pemain bintang yang semula diramalkan akan bersinar perlahan mulai meredup. Justru pemain yang semula hanya dipandang sebelah mata, menjadi sosok yang amat ditakuti lawan sekaligus diincar klub-klub rakus. Sebagian besar orang tentu mendambakan tim kesayangannya yang pernah menjadi juara akan juara lagi di tahun ini. Namun, Allah memberi kesempatan kepada negara yang belum pernah mencium Piala Dunia. Ratusan juta manusia menjadi saksi bagi lahirnya sang juara baru.
Kartu kuning secara kontinyu keluar dari kantong wasit tanpa mempedulikan si tertuduh terima atau tidak. Yang protes pun ikut mendapatkan hadiah kartu kuning. Aksi bela diri yang didapat secara amatir sejak kecil dikeluarkan demi mendapatkan si kulit bundar. Tekel-menekel bukan hal yang tabu untuk dilakukan. Sepakbola indah yang diwariskan para pelaku sejarah persepakbolaan negara mereka berubah menjadi sepakbola pragmatis ala mereka demi kemenangan. Ya, setidaknya itulah gambaran umum pertandingan partai puncak antara Belanda melawan Spanyol.
Belanda dan Spanyol memang sama-sama belum pernah menjuarai piala dunia. Siapapun pemenangnya, akan menjadi negara baru dalam catatan sejarah pemenang piala dunia. Belanda sudah pernah berlaga di partai final dua kali sebelumnya, dan tahun ini yang ketiga kalinya. Tentunya, kesempatan ketiga ini tidak ingin disia-siakan. Adapun bagi Spanyol, partai final ini adalah yang pertama kalinya. Sebelumnya, mereka telah memenangkan Piala Euro dua tahun yang lalu. Mereka berharap, bisa menyandingkan Piala Dunia bersama Piala Eropa. Raja tanpa mahkota, agaknya tepat untuk Belanda karena Spanyol berhasil mewujudkan impian mereka dan memupus asa Negeri Tulip Oranye.
Entah kebetulan atau tidak, Spanyol kali ini berhasil menjadi negara digdaya dalam dunia olahraga. Juara dunia dalam olahraga, tennis, balap sepeda, MotoGP, F1, lahir di Negeri Matador. Kali ini, para ahli dalam bidang sepakbola bisa bersanding bersama para pembangga Spanyol, di tengah masalah yang menimpa negara mereka, yaitu resesi ekonomi yang menyebabkan negara ini mempunyai utang besar yang belum bisa dilunasi. Peristiwa ini mengingatkan kita pada juara Piala Dunia 2006, Italia, yang juga sedang ditimpa masalah pengaturan wasit di Seri A yang menyebabkan beberapa klub Seri A harus puas dihukum bertanding di Seri B. Sebelum memasuki partai final, mereka mengalahkan Jerman dulu di semifinal. Uniknya, tahun ini, Spanyol juga mengalahkan Jerman di semifinal. Jadi, ada kesamaan antara Italia dan Spanyol, yaitu menjadi juara dunia di tengah masalah yang sedang menimpa negara mereka dan sebelumnya, mereka mengalahkan Jerman di semifinal. Jerman juga menjadi juara 3 setelah dikalahkan mereka.
Selain itu, Spanyol juga mendominasi di segala bidang yang berhubungan dengan diselenggarakannya Piala Dunia 2010. Yang saya temukan adalah sebagai berikut:
1. Sponsor utama penyiaran Piala Dunia 2010 di Indonesia, adalah Intersport dengan bintang iklan utamanya Fernando Torres. Kemudian, Intersport juga menyelenggarakan acara “nonton bareng” bersama Jose Antonio Reyes. Torres dan Reyes adalah pemain sepakbola Spanyol.
2. Lagu resmi Piala Dunia 2010 yang disponsori oleh Coca-cola adalah Wavin Flag, dinyanyikan oleh K’Naan, penyanyi asal Somalia. Kemudian, ada juga versi remix-nya, bersama David Bisbal, penyanyi asal Spanyol. Bisbal berduet dengan K’Naan dalam bahasa Spanyol.
3. Lagu resmi yang lain yang dibawakan oleh Shakira berjudul Waka Waka (This Time For Africa), juga ada versi lain dalam bahasa Spanyol, berjudul Waka Waka (Esto Es Africa). Ketika diwawancara, Shakira mendukung Spanyol menjadi juara Piala Dunia 2010. juga ada versi lain dalam bahasa Spanyol, berjudul
4. Lagu resmi yang lain yang disponsori oleh Pepsi, berjudul Oh Africa, dinyanyikan oleh Akon dan Keri Hilson. Dalam videonya, ditampilkan pemain-pemain bintang seperti Fernando Torres, Lionel Messi, Kaka, Didier Drogba, Thierry Henry., Ballack, Arshavin Tokoh utama dari video tersebut adalah Torres dan Drogba, dengan menendang bola sampai terciprat gambar-gambar pemain lain. Seperti yang telah saya utarakan pada no.1, Torres adalah pemain Spanyol, meskipun di Piala Dunia kali ini penampilannya kurang fit karena baru pulih dari cedera.
5. Beredar juga video yang disponsori Nike, berjudul Nike Write the Future, ditampilkan bintang-bintang seperti Didier Drogba, Fabio Canavaro, Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, Frank Ribery, Ronaldinho, Andres Iniesta, Cesc Fabregas, dan Gerard Pique. Dalam situs Detiksport.com saat babak kualifikasi grup, disebutkan bahwa para pemain bintang dalam video tersebut seperti terkena kutukan karena tidak bisa berbuat banyak di Piala Dunia 2010, kecuali Iniesta, Fabregas, dan Pique. Ketiganya adalah pemain Spanyol.
Sebagai supporter timnas Jerman, saya pun berpikir, apakah Jerman tidak bisa menjadi juara karena tidak ada bintangnya yang ikut dalam iklan atau hal-hal yang berbau Piala Dunia? Sebenarnya ada, yaitu Jabulani, bola yang dipakai untuk Piala Dunia ini adalah produk Adidas. Adidas sendiri adalah made in Germany. Namun, sepakbola tetaplah permainan bola yang disepak dengan kaki. Siapa lebih garang, dia yang menang. Tak ada yang bisa menebak siapa sang pemenang meskipun dengan hal-hal yang berhubungan dengannya. Jika ada hubungannya, itu hanyalah suatu kebetulan belaka, bukan karena sudah diramal oleh Paul si Gurita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar