Rabu, 02 Februari 2011

GONG XI FAT CAI

Imlek imlek imlek ..Baru nyadar setelah buka blog. Iya ya, layout blog-ku kan berbau Tionghoa. Saya memilih layout blog yang berbau Tionghoa ini bukannya tanpa sebab. Saya mengganti layout ini setahun yang lalu. Pertama kali melihat layout ini, saya langsung jatuh cinta. Langsung saya copy kodenya. Sejak kecil, saya memang suka kebudayaan China.

Hari ini, 3 Februaru 2011, adalah Tahun Baru Imlek bagi warga China. Sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, orang Tionghoa di Indonesia diperbolehkan untuk merayakan Imlek. Tahun baru China ini unik karena identik dengan hewan-hewan. Setiap tahun, pasti ada istilahnya, nama tahun hewan apa. Kali ini, adalah tahun kelinci. Dan di setiap hewan yang mewakili tahun itu, ada ramalannya masing-masing. Orang China percaya, pada tahun hewan tertentu penuh rezeki, namun bisa juga penuh malapetaka. Berdoa saja, semoga tahun ini penuh rezeki. Namun yang saya sedihkan, saya sudah tidak punya kelinci lagi, padahal ini tahun kelinci. T_T Kelinci saya yang namanya Faris, kelinci jenis Rex, mati setelah lebaran lalu. Lalu kelinci jenis Persia berbulu hitam putih juga mati. Tak apa. Semoga besok dapet pengganti yang lebih bagus.

Okay, balik lagi ke kebudayaan China. Perayaan Imlek hampir sama seperti bangsa lain yang merayakan tahun baru, yaitu dengan pesta kembang api. Namun bedanya, perayaan tahun baru China selalu identik dengan warna merah, warna kebanggan orang China. Lalu, yang tidak pernah ketinggalan adalah: Barongsai dan angpau. Dulu, waktu saya masih SD, setiap tahun baru Imlek pasti ada barongsai di daerah saya. Yang memainkannya adalah orang keturunan China yang tinggal di Jogja. Tapi, kok tahun-tahun belakangan sepi-sepi aja ya? Nonton Barongsai sangat seru. Saya pernah hampir menangis karena takut dikejar si naga raksasa, hehe.

Saya kangen drama laga dari China, seperti: Putri Huang Zhu, Kera Sakti, Siluman Ular Putih, dan Yoko. Saya dulu rajin nonton itu. Sampai-sampai, saking gilanya pada Putri Huang Zhu, saya membuat replika topi Putri Huang Zhu dari kardus! Saya bersama teman-teman berpura-pura jadi para pemeran di film tsb. Aduh, saya lupa siapa aja namanya. Terus, kami membuat topi dari kardus itu persis seperti di film. Bunga besar yang ada di tengah itu kami ambil dari bunga sepatu yang besar. Lalu tali yang di samping itu saya buat dari rafia. Untuk salamnya, kami saling menyapa ala Kerajaannya Putri Huang Zhu, memakai tisu dan badan direndahkan sedikit. Haha, masa kecil yang indah. Tolong donk, TV swasta, daripada muter drama Korea yang menye-menye, mending puterin lagi drama China yang penuh fantasi, hehe.

Sewaktu SMA, ada mata pelajaran bahasa asing, yaitu Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, dan Bahasa Arab. Ini tidak diambil semua, hanya boleh memilih salah satu. Maka, saya memilih bahasa Mandarin. Sebab, selain saya lebih suka kebudayaan China, bahasa Mandarin adalah bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. Negara mana yang tidak ada orang Tionghoanya? Hmmm, belajar Bahasa Mandarin susah-susah gampang. Satu kata aja artinya udah bermacam-macam. Jika belajar Bahasa Mandarin memakai tulisan latin memang demikian. Makanya, lebih gampang belajar Bahasa Mandarin itu langsung memakai huruf Hanzi. Kalau memakai hurif latin, tidak ada bedanya antara arti yang satu dengan yang lain, tapi kalau memakai huruf Hanzi, terlihat jelas beda. Iya lah, makanya huruf Hanzi itu rumit. Satu huruf bisa terdiri dari banyak goresan, dan setiap goresan tidak boleh salah. Saya paling suka ketika dapet tugas membuat kaligrafi Hanzi. Berasa jadi Putri Huan Zhu gitu deh, haha. Ah, ngomongin kelas Bahasa Mandarin, jadi kangen Wiwi Laoshi yang baaaaiiik hati. Wo ai Wiwi Laoshi! Xie xie atas semua yang telah diajarkan. Tapi, dui puqi, saya banyak lupa ajaran bahasa Mandarin. Padahal, klo bisa menguasai Bahasa Mandarin keren loh! Banyak lapangan pekerjaan yang salah satu persyaratannya bisa berbahasa Mandarin.

Adapun negara China sendiri, saat ini sepertinya sedang dibenci oleh Amerika karena dianggap sebagai pesaingnya dalam ekonomi. Ya, bagaimana tidak, dari peniti, mainan, sampai mobil, banyak tulisan “Made in China”. Orang China pintar mengambil peluang bisnis. Meskipun hanya peniti yang seharga seratus perak bisa dapet sepuluh, tapi kalau diimpor dalam jumlah berkontainer-kontainer kan lumayan untuk devisa negara. Trik ini telah dilakukan orang China sejak dulu. Saat ini, China sedang ingin merebut pasar handphone. Berbekal contekan desain Blackberry, China telah membuat berbagai merk hp QWERTY. Tujuannya adalah pasar menengah bawah. Dan akhirnya, mereka pun berhasil melakukannya. Cakeeep, membidik pasar yang mudah dijangkau oleh siapa saja.

Nah, namun, yang tidak saya suka dari China adalah mereka juga ingin membidik pasar tekstil, yaitu batik. Batik sudah identik dengan Indonesia. Namun, beredar juga di pasaran, batik China. Motifnya hampir sama. Maka, kita harus jeli membedakannya. Tapi saya tetap optimis kok, kita pasti menang dalam pasar batik. Batik Indonesia (apalagi Batik Bantul, hehe) lebih bagus. Tenang saja, yang beda dari batik Indonesia adalah cara membuatnya, yaitu ditulis dengan ‘malam’.

Okay, selamat merayakan Tahun Baru Imlek. Mari ciptakan kerukunan dalam perbedaan.
GONG XI FAT CAI

Apalah Arti Sebuah IP?

Banyak orang yang selalu mengagungkan IP. Menurut mereka, IP berarti ukuran kecerdasan seseorang. Benarkah demikian? Menurutku tidak. Aku punya penilaian sendiri tentang IP.

Ibuku sangat ingin aku mendapatkan IP 4 agar ketika wisuda nanti aku menjadi lulusan terbaik FH. Tentu saja, mahasiswa mana yang tidak mau seperti itu? Namun bagiku, predikat lulusan terbaik akan menjadi gelar semu jika hanya dipandang dari IP. Aku akan lebih bangga memperoleh gelar lulusan terbaik jika menguasai ilmu hukum dengan baik. Apalah arti IP bagus jika hanya dilihat dari transkrip nilai? IP mudah dimanipulasi. Banyak mahasiswa yang mendapatkan nilai bagus dari hasil mencontek, titip absen, dsb. Banyak mahasiswa yang merasa puas dengan nilai A namun tidak berilmu. Sepertinya, proses tidak dihargai, yang penting hasil. Padahal, kita hanya bisa berusaha, hasilnya serahkan pada Allah. Aku terus berpikir, benarkah IP jaminan masa depan?

Apalah arti IP bagus jika dia hanya seorang kutu buku, tidak pernah berorganisasi dan bersosialisasi dengan masyarakat? Padahal, organisasi adalah jalan dakwah. Banyak kasus, seorang lulusan ber-IP cumlaude tidak diterima di manapun karena tidak mempunyai soft skill. Banyak lapangan kerja membutuhkan orang yang mempunyai pengalaman organisasi sebelumnya sebab sudah terbiasa untuk berkerja keras dan bekerja dalam tim. Sibuk di organisasi semakin membuat pintar. Sebab, orang yang aktif di kelas dan organisasi akan mendapatkan dua ilmu, sedangkan orang yang hanya memikirkan akademik, hanya mendapatkan satu ilmu. Ilmu tidak harus didapat dari kelas dan buku. Kemudian, mahasiswa yang hebat juga harus sering mengikuti berbagai lomba untuk mengasah kemampuannya supaya menjadi kebanggaan kampus.

Sebagai mahasiswa hukum, harus bisa berdebat karena kemampuan berbicara dan menulis adalah andalannya. Apalah arti mahasiswa hukum ber-IP bagus jika tidak bisa berdebat dan menulis? Seperti kata Anis Baswedan, IP hanyalah tiket untuk wawancara, sedangkan substansi yang ditanyakan dalam wawancara adalah implementasi dari hal-hal yang dikerjakannya selama kuliah.



Apalah arti IP bagus jika tidak bisa shalat, tidak bisa ngaji, dan yang parah, tidak tahu hukumnya bahwa ilmu agama itu fardhu ‘ain sedangkan ilmu hukum itu fardhu kifayah?



Apalah arti IP bagus jika tidak bisa mempertanggungjawabkannya di dunia dan akhirat? Seorang mahasiswa harus berguna di masyarakat dan negaranya. Sebab, mahasiswa merupakan agent of change. Sangat disayangkan jika mahasiswa ber-IP tinggi menyalahgunakan kepintarannya untuk hal-hal yang bertentangan dengan jiwa keadilan. Banyak pengacara, jaksa, dan hakim yang pintar. IP mereka pasti tinggi. Namun, kepintarannya mereka gunakan untuk membela orang-orang yang tidak semestinya dibela. Dan apalah arti IP bagus jika tidak bisa menyuarakan kebenaran? Adapun pertanggungjawaban di akhirat, aku takut Allah akan bertanya mengapa lebih mementingkan ilmu yang fardhu kifayah daripada ilmu yang fardhu ‘ain? Ingat, tiga amalan yang tidak akan putus di ketika kita sudah meninggal dunia adalah: amal jariyah, anak sholeh yang selalu mendoakan orang tuanya, dan ilmu yang bermanfaat.

Apalah artinya IP bagus jika... Ah sudahlah. Sekali lagi, IP BUKAN SEGALANYA!

Demikian uraian yang cukup singkat dari saya, semoga tulisan ini memotivasi Pembaca untuk terus mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Nominal IP hanyalah efek dari perjuangan kita. Bagi yang merasa berkecil hati dengan IP, jangan khawatir. Tetap semangat, kita pasti bisa meraih IP yang tinggi sekaligus punya ilmunya. Jadilah orang yang lain dari yang lain. Di kelas, kita sama-sama mendapatkan ilmu dari mata kuliah. Namun, kita akan menjadi lebih hebat dari teman-teman di kelas jika kita juga memikirkan hal yang lain, yaitu jalan dakwah. Terus berjuang dan berdoa, insya Allah, Dia akan memberikan kita kemudahan untuk mencapai keberhasilan.
...Allah akan meninggikan orang-orang yg beriman di antara kamu dan orang-orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...


Keyword: ECC UGM

Kamis, 27 Januari 2011

Sampai Kapan Kita Akan Terus Dibohongi?



Akhir-akhir ini, rakyat Indonesia seperti sedang berada di kapal Dawn Treader yang terombang-ambing di tengah lautan yang penuh badai. Untuk bisa beristirahat dengan tenang setelah mabuk laut, kita harus segera menemukan pulau yang penuh dengan makanan untuk mengenyangkan perut. Akhirnya, terlihat beberapa pulau. Namun, kita harus berpikir dahulu, pulau manakah yang layak untuk kita singgahi? Ada pulau yang terlihat rimbun penuh pepohonan namun berhantu dan mantra sihir. Ada pulau yang terlihat cantik, namun penuh ada naga yang siap menyembur api setiap waktu. Ada pulau yang sungainya bisa membuat apapun menjadi emas jika dicelupkan ke dalamnya namun tidak bisa diminum. Bisa-bisa, usus kita menjadi emas. Ada juga pulau yang banyak gua untuk beristirahat, namun gua tersebut ternyata gua binatang buas. Di pulau mana kita harus menepi? Jika tidak, badai akan semakin membuat perut mual dan layar kapal ini telah tersobek-sobek oleh angin yang kencang.

Ya, seperti itulah ibaratnya kondisi rakyat Indonesia saat ini. Rakyat Indonesia tidak tahu harus tunduk pada pada siapa, harus percaya pada siapa, sebab pemerintahnya sendiri banyak melakukan kebohongan bersama orang-orang yang berkantong tebal. Sebenarnya, rakyat sudah bosan dengan sandiwara yang diciptakan oleh para petinggi dan pengusaha-pengusaha negeri ini.

Lihat saja, ketika Refly Harun menguak  suap-menyuap yang terjadi di MK. Sebelumnya, Ketua MK, Mahfud MD, memberikan pernyataan bahwa MK 100% bersih. 6 hari setelah itu, Refly Harun membuat tulisan di Harian Kompas yang mempertanyakan kebersihan MK, terkait dugaan suap yang diterima oleh salah satu hakim MK dari seorang calon kepala daerah terpilih Simalungun, Jopinus Saragih. Jopinus mengaku diminta oleh salah satu hakim MK, Akil Mochtar, untuk memberikan uang senilai Rp 1 M agar MK memenangkannya dalam sengketa hasil Pemilukada Simalungun. MK pun membentuk tim investigasi untuk mengungkapnya, dipimpin oleh Refly Harun. Dari hasil investigasi tersebut, ditemukan fakta bahwa memang benar terjadi penyerahan uang dalam jumlah tertentu, terdapat pelanggaran kode etik hakim, serta terdapat keterlibatan anggota keluarga hakim MK, Staf, dan panitera pengganti. Namun, sang hakim mengelak hasil investigasi tersebut. Siapa yang kita percaya, Jopinus dan Refly Harun, atau Akil Mochtar?

Kali ini, bobot kebohongannya lebih besar. Setelah perkara mafia pajak, Gayus Tambunan, divonis 7 tahun penjara+denda Rp 300 juta oleh hakim Albertina Ho dkk, kita juga sempat dibuat bingung dengan statement yang dibuat oleh Gayus dan Satgas Anti Mafia Hukum. Gayus mengatakan bahwa dia hanya dijadikan alat politik. Dia meragukan kemampuan Satgas. Saat pertama kali ditangkap di Singapura, kepergiannya ke Singapura ini atas himbauan dari salah satu anggota Satgas, Denny Indrayana. Bahkan, dia juga berkata bahwa Denny telah memojokkan istrinya serta tuduhan-tuduhan lain yang dialamatkan kepada Denny dan Satgas. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Gayus menyebutkan bahwa kasus Antasari Azhar hanyalah rekayasa. Sebelumnya, dia juga menyebutkan terdapat 151 perusahaan yang mengemplang pajak, 3 di antaranya adalah anak perusahaan Grup Bakrie yang menyuapnya senilai US$ 3 juta. Presiden SBY pun memerintahkan Satgas bentukannya ini untuk segera melakukan klarifikasi dalam waktu 1x24 jam. Satgas mengumumkan pada publik tentang isi Blackberry Messeger antara Denny dan Gayus. Dalam transkrip BBM itu, tidak bisa tersimpul bahwa Denny adalah orang yang memerintahkan Gayus untuk kabur ke Singapura. Dia hanya ingin menjemput Gayus di manapun dia berada. Adapun Aburizal Bakrie juga tidak mau mengakui perbuatan yang dilakukan oleh anak perusahaannya. Siapa yang bisa kita percaya? Gayus, Satgas, atau Bakrie? Atau menantu baru Bakrie yang tengah hamil muda? :p

Setiap orang yang melakukan kesalahan dan tidak ingin kesalahannya diketahui orang lain, pasti akan menutupinya dengan kebohongan bagaimanapun caranya. Sebab, dia tidak ingin dihukum oleh pihak yang berwenang dan dicap jelek oleh masyarakat. Namun, kembali ke saat perbuatan itu dilakukan. Jika seseorang berani mengambil tindakan dosa, seharusnya dia juga berani  mempertanggungjawabkan perbuatan itu. Setiap orang pun juga tahu bahwa bohong adalah perbuatan dosa. Namun, dosa ini terpaksa diambil agar kesalahannya tidak diketahui publik. Maka dari itu, jika tidak ingin berkata bohong, jangan pernah melakukan kesalahan!

Ah, sudahi sajalah sandiwara kebohongan-kebohongan ini. Masyarakat sudah tidak tahan ingin segera mengetahui siapa yang benar dan siapa yang salah agar bisa dijadikan pembelajaran untuk menjalani hari-hari berbangsa dan bertanah air yang damai dan bebas korupsi. Awak Kapal Dawn Treader sudah tidak sanggup lagi terus-menerus berada di lautan yang penuh badai. Kita merindukan pulau yang indah dan nyaman!

Rabu, 26 Januari 2011

Ikan Nila Asam Manis ala Chef Cipuk Quinn :)

Liburan telah tiba, daripada bengong di dalam kamar terus, nonton TV, main game, ato internetan sampe mata jebol, ayo keluar kamar bentar, tengok dapur. Lihatlah piring, wajan, pisau, telenan, kompor yang masih pada tempatnya. Mereka tertidur karena tak ada yang menggerakkan. Kamu pun tak ada gunanya kalo liburan cuma males-malesan, sama seperti alat-alat dapur itu.

Sepik ah... Ya sudah, intinya yang mau aku omongin di postingan kali ini adalah, ayo memasak!!!!
Tadi ibuk beli ikan nila 1,5 kg. Mau dibikin apa ya? Saking bingungnya, aku pun nge-tweet dan banyak usul dibakar, dibikin asam manis, balado, atau gulai. Tapi asam manis enak juga tuh.

Ini dia resepnya, saya contek dari internet plus sedikit tips dari ibuk.

Bahan:
- ikan nila 6-7 ekor (tadi karena gede2, trus dipotong-potong ibuk, tp jadinya jelek. Jadi, lebih baik biarkan ikan utuh, tapi agak disayat-sayat supaya bumbu bisa meresap)
- 3 buah cabe merah
- 3 buah cabe hijau
- 4 buah tomat
- 8 buah bawang merah
- 5 buah bawang putih
- 1/2 botol kecil saus tomat
- 200 ml air
- asam jawa
- minyak untuk menggoreng&menumis
- garam dan gula sesuai selera yang masak :p

Cara membuat:
1. Lumuri ikan nila dengan garam dan asam jawa. Tapi tadi sama ibuk dikasih jahe juga. Gapapa. Yang penting amisnya ilang. Diamkan +/- 30 menit
3. Goreng ikan nila sampai matang, tapi jangan sampe hancur. Tiriskan.
2. Sementara menunggu, iris tipis bawang merah, bawang putih, cabe merah dan hijau. Tomat juga diiris kecil-kecil.
3. Siapkan wajan agak besar, beri minyak sedikit untuk menumis bumbu. Masukkan bawang merah dan putih, cabe merah dan hijau, serta tomat. Tumis sampai tomat hancur.
4. Masukkan saus tomat dan air. Biarkan mendidih.
5. Tambahkan garam dan gula. Icipi, apakah kuahnya sudah enak. Pastikan kuahnya enak sebelum dimasukkan ikan sebab jika ikan sudah dimasukkan dan masih ingin menambah bumbu, ikan akan hancur.
6. Setelah kuah dirasa cukup enak, masukkan ikan nila yang sudah digoreng tadi. Biarkan sampai kuah meresap ke ikan dan kuahnya mengental.
7. Angkat, hidangkan dengan lalapan jika suka.
8. Nyam nyam nyam ...

Nah, liburan tu mbok bikin sesuatu yang enak donk, yang diproduktif gitu loh, hehe.

Kamis, 30 Desember 2010

Remember December

Bulan ini sangat luar biasa bagiku. Aku mengalami 3 peristiwa besar yang membuatku mengambil banyak pelajaran. Mungkin, hanya aku yang beruntung mendapatkan ketiganya, 3 peristiwa besar sekaligus dalam satu bulan, di akhir tahun 2010.
Ketiga peristiwa itu adalah:
1. Pemira 2010 FH UGM (3 – 28 Desember)
2. Diklat 32 THA (26 – 29 Desember)
3. Musyawarah Besar KMFH (26 – 30 Desember)

Nanti, akan kuuraikan satu per satu tentang ketiganya (kalo mood, hehe). Saat ini, aku sedang mempersiapkan diri menghadapi UAS, setelah sekian hari aku sedikit melupakan materi kuliah. Fokus, fokus, dan fokus, demi IP cumlaude di setiap semesterku. Amin ..

Demi Lovato - Remember December

Jumat, 24 Desember 2010

Ibuuuu

Iwan Fals - Ibu
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah

Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....
powered by lirik lagu indonesia

Masih dalam suasana Hari Ibu ..