Pada hari Sabtu, 18 Mei 2013, kami dikejutkan oleh adanya sponsor rokok A Mild yang masuk ke Foodcourt UGM. Semua meja di Foodcourt dialasi oleh perlak berwarna merah, persis seperti warna logo rokok tersebut. Yang lebih parah, A Mild juga menyediakan asbak, tempat sendok, serta tempat sampah yang berlogo huruf “A”, yaitu logo dari merek dagang rokok tersebut.
Hal tersebut tentu saja mempermalukan kami. Sebab saat ini, Advokasi BEM KM UGM sedang mempersiapkan program “Kampus Tanpa Citra Rokok”. Kami ingin memerangi sponsor rokok yang masuk ke kampus UGM. Sebagai kampus yang cukup disegani, UGM harus memberikan contoh tentang bahaya rokok yang tidak hanya bagi kesehatan, tetapi juga lingkungan.
Mengapa kita harus menolak sponsor rokok masuk ke kampus UGM? Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa rokok dapat merugikan kesehatan, gangguan kehamilan dan janin. Maka, sebagai generasi muda yang diamanahkan sebagai “the agent of change”, kita harus dapat memberikan contoh yang baik dalam menjaga kesehatan. Sejalan dengan logika bisnis, sponsor rokok yang masuk ke kampus UGM berarti telah mempromosikan produknya. Tujuan dari promosi tersebut tentu saja agar siapapun yang melihatnya tertarik untuk membeli produknya.
Di Foodcourt UGM, terdapat seorang pedagang yang menjual rokok, bernama Pak G. Sponsor rokok ini bisa masuk ke Foodcourt karena PT Sampoerna Tbk sedang mengadakan program promosi besar-besaran ke beberapa toko dan penjual rokok di Jogja. Promosi tersebut dilakukan dalam bentuk renovasi tempat usaha pedagang dan pemberian fasilitas lain. Maka, PT Sampoerna Tbk membenahi tempat jual rokok milik Pak G sekaligus memperindah semua meja di Foodcourt dengan taplak/perlak berwarna merah. Kemudian, juga diberikan fasilitas yang mendukung Foodcourt, yaitu asbak, tempat sendok, dan tempat sampah. Yang membuat kami keberatan akan hal tersebut adalah adanya logo huruf “A” A Mild. Namun, untungnya, taplak mejanya tidak berlogo rokok tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Bu Lina, selaku ketua paguyuban pedagang Foodcourt mengaku tidak tahu-menahu jika sponsor rokok tersebut akan masuk ke Foodcourt. Lalu kami pun langsung bertemu dengan Pak G. Kebetulan, saat itu hadir juga salesman dari Sampoerna. Si salesman menjelaskan bahwa sedang ada program dari A Mild untuk promosi produk di beberapa toko rokok di Jogja. Foodcourt hanya dijadikan sebagai sample. Setelah kami jelaskan panjang lebar tentang adanya larangan sponsor rokok masuk ke kampus UGM, Si Salesman pun bersedia untuk mengambil kembali asbak, tempat sendok, dan tempat sampah yang berlogo A Mild.
Demikianlah, satu langkah advokasi yang kami lakukan. Ke depannya, BEM KM UGM akan terus menggalakkan program “Kampus Tanpa Citra Rokok”. Mohon dukungan dari semua pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar