Kisah Cinta
Drama tanpa
kisah cinta itu seperti sayur tanpa garam hehe. Kisah cinta yang paling utama
dalam serial ini adalah kisah cinta antara Jumong dan So Seo No. Namun, serial
ini tidak terlalu menjadikan kisah cinta mereka sebagai center point. Bandingkan dengan sageuk
lain seperti “Empress Ki” atau “The Moon that Embraces the Sun” yang
bisa disebut ‘kisah cinta berkostum Joseon’. Meskipun begitu, kisah cinta Jumong
dan So Seo No tetap bisa membuat kita boros tissue.
Jumong bertemu
So Seo No pertama kali ketika dia masih lemah dan pengecut sedangkan So Seo No
telah dibekali dengan ilmu bela diri. Jumong berhutang budi pada So Seo No karena telah menyelamatkannya dari kubangan lumpur. Jumong menyelamatkan So Seo No
ketika diculik oleh Do Chi. Saat itu So Seo No belum tahu jika Jumong adalah
Pangeran Buyeo, namun bibit cinta sudah ada di hatinya. Ketika Klan Gyehru
mulai tinggal di Buyeo untuk urusan dagang, So Seo No ingin bertemu dengan
Jumong di istana. Namun, dia justru bertemu dengan Daeso. Sejak itu, Daeso
mulai mengejar So Seo No.
So Seo No dijamu oleh Kerajaan Buyeo |
Persahabatan
Jumong dan So Seo No terus berlanjut. Pada saat Buyeo krisis garam, Jumong
mengajak grup dagang Gyehru untuk pergi ke gunung Go-San yang ajaib, penghasil
garam. So Seo No memimpin rombongan. Mereka berhasil membawa berita baik bahwa
Buyeo tidak akan krisis garam karena stok garam dari Gunung Go-San sangat melimpah. Raja Geumwa menjamu Jumong dan So Seo No.
Lady Yuhwa
memberikan cincin kepada Jumong yang harus dia berikan pada wanita yang
dicintainya. Cincin itu adalah cincin pemberian Hae Mo Su saat melamar Yuhwa.
Sebelum Jumong memulai ekspedisi selanjutnya, Jumong memberikan cincin yg masih
berkalung tali tersebut kepada So Seo No. Dia berkata: “although I’m going to leave temporarily, but in my heart, I want to
hand this to you before I leave. I’m leaving, but I leave a part of my heart
with you. Miss, right now, everything that I have believed in has been shaken
and I’m trying to come to terms with it. This is not something that can be
resolved with help from others. It is just that I need some time. Just the
thought that you are thinking of me and watching over me, is a great comfort to
me.” So Seo No menjawab, “You say
that you leave a part of your heart behind, but I’ll take it as you leave
your whole entire heart. I will cherish it forever.”
Jumong pun
pergi dan bertemu para tawanan perang Gojoseon. Secara kebetulan, Jumong
bertemu dengan So Seo No di Hyeon To. Cincinnya sudah dipakai So Seo No. Jumong
berpesan pada So Seo No bahwa dia akan pergi ke JimBoon dan ImDoon selama 2
bulan. So Seo No menjawab, “I am not at
ease with just the piece of your heart that you have given to me. Be careful.”
Mereka pun berpelukan. Tiba-tiba Mari datang memberi tahu bahwa Bangsa Han
sedang mengejar mereka. So Seo No pun memberikan kuda-kudanya untuk Jumong dan
Mari, Hyeoppo, Ohyi.
Pada saat
mempersiapkan perang dengan Bangsa Han, seistana Buyeo sibuk. So Seo No datang
menyemangati Jumong. Klan Gyehru akan membantu menyuplai kebutuhan perang.
Namun Jumong melarangnya karena tidak ingin membahayakan So Seo No. So Seo No
berkata, “ I can’t send you off to the battlefield
and worry myself sick in here. Not only am I going for your sake, but it’s for
my sake as well. I might die from an aching heart while waiting for you.”
Mereka pun berpelukan. *pasang emote kacamata love <3 .="" span="" style="color: black;"> Daeso melihat mereka dengan
rasa cemburu.3>
Perang pun
dimulai. Dalam perjalanan menyuplai kebutuhan perang, rombongan So Seo No ditahan
oleh pasukan Song Yang karena dendam. Strategi perang Jumong sedikit diubah
untuk menyelamatkan So Seo No. Daeso juga mengetahui hal itu dan mengirimkan
pasukannya untuk menyelamatkan So Seo No. Jumong berhasil menyelamatkan So Seo
No dan kembali ke istana. Perang dilanjutkan. Daeso berkhianat, Jumong
dinyatakan hilang dan mati setelah membunuh Gubernur JimBoon. So Seo No sedih
bukan kepalang seperti orang stress.
So Seo No stress karena Jumong dikira tewas |
Daeso semakin
bebas mendekati So Seo No karena Jumong tidak ada. Daeso mengancam akan
menghancurkan Klan Gyehru jika So Seo No menolak lamarannya untuk dijadikan
selir. So Seo tetap tidak mau. Akhirnya, So Seo No meminta Woo Tae menikahinya.
Dengan demikian, Daeso tidak bisa mengganggunya lagi. Sebenarnya, So Seo No
masih mencintai Jumong tetapi akan berusaha melupakannya. Ini adalah pilihan
yang sangat sulit bagi So Seo No. Daripada menikah dengan orang jahat seperti
Daeso, lebih baik menikah dengan Woo Tae. Keadaan Gyehru semakin menderita
setelah So Seo No menolak Daeso. Bahkan, Yuntabal dijebloskan ke penjara. So
Seo No menemui Lady Yuhwa di istana sambil berpamitan. Mereka bercerita tentang
Jumong.
Jumong
diselamatkan oleh Klan Hanbaek. Hanya Yesoya yang selamat dari pembantaian
klannya kemudian dibawa ke istana Buyeo. Lady Yuhwa menyarankan Jumong untuk
menikahi Yesoya dan melupakan So Seo No. Bagaimanapun, Jumong harus berkeluarga
dan memiliki keturunan. Jumong dan Yesoya pun menikah. So Seo No hadir dalam
pernikahan mereka, memandang mereka dengan raut muka yang sedih. Seandainya So
Seo No mau bersabar sebentar menunggu Jumong datang... T_T Seriously, I hate
this scene!
Saat Jumong
melarikan para tawanan perang Gojoseon untuk dijadikan Damul Army, Jumong gagal
membawa Yesoya dan Yuri. Mereka dinyatakan tewas saat mencoba melarikan diri.
Woo Tae suami So Seo No juga tewas. Kemudian, ketika akan memilih raja pertama
Goguryeo, pihak Jolbon menginginkan So Seo No menjadi ratu, meskipun So Seo No
sendiri menginginkan Jumong menjadi raja. Adapun pihak Damul Army menginginkan
Jumong menjadi raja meskipun Jumong tidak bersedia. Jumong dan So Seo No
bukanlah orang yang haus kekuasaan. Yuntabal menyarankan untuk menikahkan
Jumong dan So Seo No supaya adil. Maka, mereka pun menikah dan menjadi raja dan
ratu pertama Goguryeo. Bayangkan, kesabaran cinta mereka benar-benar diuji!
Saat pernikahan mereka, ternyata Yesoya dan Yuri datang. Yesoya mengalah,
asalkan mimpi Jumong untuk mendirikan kerajaan baru bersama tawanan perang
Gojoseon terwujud.
15 tahun
kemudian, terungkap bahwa Yuri adalah anak kandung Jumong yang dikabarkan
menghilang. Selama ini, Yesoya dan Yuri hidup menderita. Yesoya dan Yuri pun
dibawa ke istana Goguryeo. Bagaimana perasaan So Seo No? Kalo ada versi
sinetron Indonesia sih, pasti So Seo No berusaha menyingkirkan Yesoya karena
telah mengganggu kemesraannya dengan Jumong. Ternyata tidak. So Seo No justru
mengalah. Dia tetap menyadari, meskipun dia adalah cinta pertama Jumong, dia
tetaplah istri kedua. Jleb! Aku ra kuat bagian iki! Dia justru memberikan kursi
ratu kepada Yesoya dan kursi putra mahkota kepada Yuri. So Seo No juga tetap
merawat Yesoya yang sakit. Hal inilah yang membuat Pangeran Biryu dipengaruhi
oleh Chae Ryeong dan Yang Tak untuk membunuh Jumong.
So Seo No
memilih untuk meninggalkan Goguryeo bersama Pangeran Biryu dan Pangeran Onjo.
Yang dikatakan oleh So Seo No kepada Yesoya sebelum berpamitan adalah, “I’m not leaving because of you and Prince
Yuri. I heard that you came to Goguryeo a long time ago to meet His Majesty,
but left for the unity of Goguryeo when you saw my wedding. It pains me to
think that you’ve lived in suffering for many years because of me. I can now
leave in peace because you’re by His Majesty’s side. Please stand by His
Majesty.” Hwaaa... Jumong bersyukur banget punya 2 istri yang sama-sama
baik.
So Seo No berpamitan pada Yesoya |
So Seo No pun
berpisah dengan Jumong dan seluruh Goguryeo. Saat berpamitan, Jumong memberikan
So Seo No tentara elit yang akan melindunginya, juga Mo Pal Mo, pembuat pedang
yang merupakan tulang punggung kerajaan. Saat rombongan So Seo No meninggalkan
Goguryeo, Jumong mengejar mereka dari kejauhan sambil memegangi dada sebelah
kiri bagian hati. Hatinya terluka akibat perang dengan Bangsa Han, tetapi ada
yang lebih membuat hatinya sakit: harus berpisah dengan cinta pertamanya, So
Seo No. Tissue mana tissue?? Kenapa sih ending cinta mereka harus begini amat?
Ya mau gimana lagi, emang sejarahnya begitu. Kalau So Seo No tidak meninggalkan
Goguryeo, kerajaan besar Baekje tidak akan pernah ada.
Hae Mo Su menyelamatkan Pangeran Geumwa |
Kisah cinta
lain yang tidak kalah menarik adalah kisah cinta antara Geumwa, Yuhwa, dan Hae
Mo Su. Geumwa dan Hae Mo Su berteman baik bagaikan satu tubuh. Geumwa
sebenarnya mencintai Yuhwa sejak pertama kali bertemu. Namun, karena Yuhwa
lebih memilih Hae Mo Su, Geumwa merelakannya. Dia curhat pada Yeo Mi Eul, “It seems I’m unable to win Miss Yuhwa’s
heart. Her heart belongs to Hae Mo Su already. If that man weren’t Hae Mo Su,
but someone else, I would’ve fought him to my death. But since it’s Hae Mo Su,
everything is different. For him, I am willing to give up everything. Including
the woman I love. In order to be together with Hae Mo Su, in order to defeat
Han Nation, I am willing to give up my life.”
Setelah Hae Mo
Su dinyatakan tewas, siapapun pasti akan berniat membunuh keturunan Hae Mo Su.
Maka, Geumwa menyelamatkan Yuhwa. Geumwa dengan setia menunggu Yuhwa melahirkan
Jumong kemudian mengajak mereka ke istana Buyeo. Dia menjadikan Yuhwa istri
kedua atau selir dan Jumong sebagai anaknya. 20 tahun kemudian, ketika Hae Mo
Su hadir kembali, Geumwa mempersilakan Yuhwa untuk bertemu dengan Hae Mo Su dan
hidup bersamanya. Sayangnya, anak kandung Geumwa, yaitu Daeso dan Youngpo
membunuh Hae Mo Su.
Yuhwa
berhutang budi pada Geumwa yang telah melindunginya. Ketika Geumwa tidak
sadarkan diri akibat perang, Yuhwa tetap setia mendampingi Geumwa hingga sembuh.
Ketika istana Buyeo dikuasai oleh Daeso dan sekutu-sekutunya, orang-orang baik
di istana Buyeo bersiap meninggalkan Buyeo untuk bergabung dengan Jumong
mendirikan kerajaan baru. Yuhwa memilih untuk tetap tinggal di Buyeo karena
merasa bahwa Raja Geumwa tidak memiliki siapa-siapa lagi.
Namun, keadaan
berkata lain ketika Geumwa menyetujui syarat yang diberikan oleh perdana
menterinya, salah satunya memerangi Jumong. Yuhwa memilih untuk bergabung
dengan Jumong hingga akhirnya Geumwa membunuhnya. Setelah membunuh Yuhwa,
Geumwa menyesal luar biasa. Sebagai penghormatan, dia menyimpan abu jenazah
Yuhwa di Mt. Shijo. Padahal, tempat itu hanya dipergunakan untuk menyimpan abu raja
dan ratu. Maka, Ratu Wonhu marah karena merasa posisinya sebagai ratu telah
digeser oleh seorang selir.
Kisah cinta
dalam serial ini cukup aman untuk ditonton oleh semua umur karena tidak ada
adegan dewasa. Hal ini justru membuat kisah cinta mereka semakin so sweet.
Selanjutnya, tokoh-tokoh penting dalam serial ini. Klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar