Akhir-akhir ini, rakyat Indonesia seperti sedang berada di kapal Dawn Treader yang terombang-ambing di tengah lautan yang penuh badai. Untuk bisa beristirahat dengan tenang setelah mabuk laut, kita harus segera menemukan pulau yang penuh dengan makanan untuk mengenyangkan perut. Akhirnya, terlihat beberapa pulau. Namun, kita harus berpikir dahulu, pulau manakah yang layak untuk kita singgahi? Ada pulau yang terlihat rimbun penuh pepohonan namun berhantu dan mantra sihir. Ada pulau yang terlihat cantik, namun penuh ada naga yang siap menyembur api setiap waktu. Ada pulau yang sungainya bisa membuat apapun menjadi emas jika dicelupkan ke dalamnya namun tidak bisa diminum. Bisa-bisa, usus kita menjadi emas. Ada juga pulau yang banyak gua untuk beristirahat, namun gua tersebut ternyata gua binatang buas. Di pulau mana kita harus menepi? Jika tidak, badai akan semakin membuat perut mual dan layar kapal ini telah tersobek-sobek oleh angin yang kencang.
Ya, seperti itulah ibaratnya kondisi rakyat Indonesia saat ini. Rakyat Indonesia tidak tahu harus tunduk pada pada siapa, harus percaya pada siapa, sebab pemerintahnya sendiri banyak melakukan kebohongan bersama orang-orang yang berkantong tebal. Sebenarnya, rakyat sudah bosan dengan sandiwara yang diciptakan oleh para petinggi dan pengusaha-pengusaha negeri ini.


Setiap orang yang melakukan kesalahan dan tidak ingin kesalahannya diketahui orang lain, pasti akan menutupinya dengan kebohongan bagaimanapun caranya. Sebab, dia tidak ingin dihukum oleh pihak yang berwenang dan dicap jelek oleh masyarakat. Namun, kembali ke saat perbuatan itu dilakukan. Jika seseorang berani mengambil tindakan dosa, seharusnya dia juga berani mempertanggungjawabkan perbuatan itu. Setiap orang pun juga tahu bahwa bohong adalah perbuatan dosa. Namun, dosa ini terpaksa diambil agar kesalahannya tidak diketahui publik. Maka dari itu, jika tidak ingin berkata bohong, jangan pernah melakukan kesalahan!
Ah, sudahi sajalah sandiwara kebohongan-kebohongan ini. Masyarakat sudah tidak tahan ingin segera mengetahui siapa yang benar dan siapa yang salah agar bisa dijadikan pembelajaran untuk menjalani hari-hari berbangsa dan bertanah air yang damai dan bebas korupsi. Awak Kapal Dawn Treader sudah tidak sanggup lagi terus-menerus berada di lautan yang penuh badai. Kita merindukan pulau yang indah dan nyaman!